Head To Head Lebih Simpel

PILKADA 2020 - Rabu, 5 Agustus 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Helmi Hasan dan Rohidin Mersyah diprediksi bertarung head to head di Pilgub Bengkulu 2020

GARUDA DAILY – Banyak pihak memprediksi Pilgub Bengkulu 2020 mengulangi sejarah Pilgub Bengkulu 2015 yang akan berlangsung head to head alias cuma dua pasang calon saja. Jika melihat kontestasi politik hari ini, hajatan lima tahunan kali ini merupakan pertarungan antara Rohidin Mersyah yang saat ini menjabat Gubernur Bengkulu dan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.

Menurut Pengamat Politik yang juga Akademisi Universitas Bengkulu Azhar Marwan, head to head memang lebih simpel, sebab masyarakat tinggal disuguhkan pilihan a atau b. Namun poinnya bukan itu, melainkan kecerdasan pemilih dalam memberikan penilaian dan memilih pemimpinnya.

“Head to head atau tidak bukan itu poinnya, tapi kecerdasan pemilih, memilih karena ingin Bengkulu maju, sikap pragmatisme harus dihilangkan kalau kita ingin maju, kalau masih pragmatis maka lahir lah pemimpin untuk lima tahun yang kemudian kita menyesal. Maka penting untuk melihat track record, perjalanan karir, perjalanan sejarah, perjalanan memimpin pemerintahan. Pemimpin itu gaya kepemimpinannya, stylenya biasanya berangkat dari karakter diri, oleh karena itu masyarakat harus bisa memberikan penilaian, cerdas melihat, jangan terprovokasi, jangan terimajinasi dengan janji-janji politik,” jelas Azhar Marwan.

Baca juga Agusrin dan Rohidin Berkompromi? Bijak dan Elegan

Ia kemudian mencontohkan jika ingin Bengkulu bersih dari korupsi, maka bisa dilihat berapa banyak kasus yang ada berdasarkan pengalaman sang calon saat memimpin. Bersih atau tidaknya pemerintahan itu bisa dilihat dari kasus yang muncul.

“Jangan terimajinasi terhadap buaian yang ada di permukaan, namanya politik tentu orang berbicara, berupaya untuk menarik simpati orang, meskipun kadang-kadang bohong itu dihalalkan, yang penting tujuan harus tercapai,” katanya.

Lanjut Azhar Marwan, jika memang nanti pilgub berlangsung head to head antara Rohidin dan Helmi, maka sebenarnya masyarakat tidak perlu lagi meminta pendapat orang lain untuk menentukan pilihan. Sebab calon yang muncul adalah mereka yang ada di hadapan masyarakat selama ini.

Baca juga Pilgub Bengkulu, Otonomi itu Kewenangan bukan Kekuasaan

“Artinya tidak perlu bertanya tidak perlu meminta pendapat orang lagi, kita sudah bisa menentukan pilihan dan memberikan penilaian. Untuk itu masyarakat kita harus cerdas, kita tidak ingin lagi pilkada ke pilkada kita jalan di tempat atau mundur, kita ingin lima tahun ke depan paling tidak Bengkulu bisa mensejajarkan daerah ini dengan daerah tetangga. Nanti dulu kita mensejajarkan diri dengan provinsi yang ada di Pulau Jawa atau Sumatra, tapi dengan daerah tetangga saja itu sudah bagus,” ujar Azhar Marwan.

Disinggung mengenai kans keduanya, ia menilai petahana jelas diuntungkan karena posisinya saat ini. Petahana bisa lebih leluasa bergerak ke semua wilayah, lebih bebas, sementara calon lain aksesibilitasnya akan terbatas.

“Di situlah keunggulan petahana, tinggal bagaimana (petahana) bisa memainkan keuntungan itu. Politik inikan bicara strategi, siapa yang memenangkan strategi maka dialah yang akan memenangkan pertarungan,” demikian Azhar Marwan.

Penulis: Doni S

BACA LAINNYA


Leave a comment