GARUDA DAILY – Warga masyarakat sepertinya merasakan kesulitan ketika ingin menyampaikan aspirasi atau keluhan langsung ke gubernur.

Demikian aspirasi yang disampaikan Helmi, warga Desa Benuang Galing Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang kepada Calon Wakil Gubernur Nomor Urut 1 Muslihan Diding Soetrisno, Sabtu, 3 Oktober 2020.

“Kami perlu wadah untuk menyampaikan keluhan-keluhan langsung ke gubernur,” sampainya.

Sementara Halianyono, meminta Helmi-Muslihan pada masa kepemimpinannya nanti lebih memperhatikan sektor pendidikan dan kesehatan.

Menanggapi aspirasi masyarakat tersebut, Muslihan dalam silaturahmi dengan tokoh dan masyarakat dari lima desa di Seberang Musi mengatakan, kembali mencalonkan diri hanya untuk mengabdi kepada masyarakat Provinsi Bengkulu di sisa hidupnya.

“InsyaAllah Helmi-Muslihan akan memperjuangkan hak-hak masyarakat yang ingin merasakan kebahagiaan. Bahagia karena mudah menyampaikan aspirasi, bahagia karena Helmi-Muslihan lebih memperhatikan sektor pendidikan dan kesehatan,” kata Muslihan.

Apa yang kemudian menjadi keluh kesah masyarakat, lanjut mantan Bupati Rejang Lebong dan Bengkulu Utara ini, akan terjawab dengan 20 Kunci Bahagia yang menjadi program prioritas Helmi-Muslihan.

Antara lain, program Beasiswa dan Seragam Sekolah Gratis, lewat program ini Helmi-Muslihan jelas menjadikan dunia pendidikan sebagai skala prioritas, agar tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah karena biaya, atau terkendala mahalnya seragam sekolah.

Di sektor kesehatan, Helmi-Muslihan akan mendirikan mini hospital di setiap kecamatan, menyediakan penginapan gratis bagi keluarga pasien dari desa di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu, dan mewujudkan pelayanan rumah sakit terbaik di dunia.

Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu dan program Jemput Sakit Pulang Sehat (JSPS) merupakan sedikit bukti nyata Helmi bekerja untuk kebahagiaan warga kota.

Soal kemudahan menyampaikan aspirasi pun telah dirasakan warga kota. Bagaimana Helmi yang langsung cepat tanggap ketika ada warganya yang hanya dengan mengirimkan pesan singkat via whatSapp langsung ke nomor pribadinya.

Masih hangat di ingatan, Juni 2020 lalu, seorang guru ngaji, warga Kelurahan Padang Serai, Jemilia Susanti, meski ragu namun memberanikan diri menghubungi wali kota, karena kadung bingung, bahkan sempat demam memikirkan nasib pendidikan anaknya. Tapi keraguan itu tak terbukti.

“Saya tidak menyangka ternyata pak wali langsung merespon. Rasanya mau menangis saya,” tutur Jenilia waktu itu.

Putra Jemilia akhirnya dibantu sepenuhnya oleh wali kota, mulai dari seragam dan perlengkapan sekolah, serta santunan diberikan sebagai wujud kehadiran Pemerintah Kota Bengkulu yang ingin membahagiakan warganya. [9u3]