Rohidin Enggan Kelabui Masyarakat Dengan Janji Harga Sawit Minimal 2.500 Pada Tahun 2021

PILKADA 2020 - Kamis, 26 November 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Rohidin Mersyah

GARUDA DAILY – Saat Kampanye Dialogis di Ketahun, Bengkulu Utara, Calon Gubernur Bengkulu Nomor Urut 2 Rohidin Mersyah enggan mengelabui masyarakat dengan janji harga sawit minimal 2.500 pada tahun 2021 mendatang. Namun bukan berarti dirinya tak punya strategi untuk meningkatkan harga sawit.

“Bagaimana meningkatkan harga sawit? Kita tidak mungkin mengelabui masyarakat dengan janji kalau jadi gubernur harga sawit 2.500 atau 3.000. Tidak seperti itu, tapi kita skenario distribusi CPO melalui Pelabuhan Pulau Baai agar bisa ekspor melalui Bengkulu harganya akan meningkat. Kemudian di tingkat petani juga kita perbaiki kualitas dan kuantitas produksinya,” kata Rohidin.

Dalam kepemimpinannya di periode pertama yang hanya dua tahun menjadi gubernur definitif itu, Rohidin telah merancang bagaimana ekspor bisa dilakukan dari Pulau Baai.

“Untuk menjaga harga ini menjadi stabil dan memberikan penambahan nilai ekonomi pada tingkat petani, maka saya rancang bagaimana ekspor bisa dilakukan dari Pulau Baai. Karena selama ini melalui Belawan dan Teluk Bayur, harga di kita lebih rendah,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Rohidin, pembangunan terminal curah cair untuk CPO sedang dalam progres di area industri kawasan Pelabuhan Pulau Baai. Dengan kapasitas tampung 5 juta ton per tahun, pembangunan terminal curah cair juga mendekatkan dengan pintu gerbang ekspor.

“Ekspor CPO tak lagi lewat daerah lain, maka neraca ekspor kita naik, juga harga di tingkat petani tidak lagi kena potongan penalti, artinya ikut naik,” paparnya.

Selain itu, karena harga sawit juga tergantung pasar global, maka hilirisasi industri juga didorong agar bisa mengolah menjadi produk turunan. Seperti pabrik minyak goreng yang saat ini mulai dibangun di Kabupaten Seluma. Sedangkan untuk meningkatkan produktivitas hasil perkebunan butuh kolaborasi dengan pemkab agar bisa langsung menyentuh petani dan sesuai kebutuhan petani.

“Program replanting kemudian bibit itu bisa dikerjakan di level bupati, tentu kolaborasi kita bangun. Kalau bantuan beberapa batang saja mungkin masyarakat senang, tapi daerah ini tidak akan maju, tidak berefek luas,” terang Rohidin.

Kemudian berbagai infrastruktur dasar juga akan terus dilanjutkan di periode kedua kepemimpinannya nanti. Khusus di Bengkulu Utara, telah dilakukan pembangunan ruas jalan dan jembatan di beberapa lokasi. Bengkulu Utara memiliki ruas jalan tak kurang dari 575 kilometer. Hingga 2019, target jalan yang belum diperbaiki sekitar 30 hingga 35 persen saja.

“Pembangunan ruas jalan, jalan sentra produksi, dan infrastruktur sarana pertanian juga menjadi prioritas dan bakal dilanjutkan,” tandas Rohidin. (Jm)

Editor: Doni S

BACA LAINNYA


Leave a comment