Mengabdi Tak Harus Jadi, Benny Suharto Terus Kembangkan BUMP

PILKADA 2020 - Minggu, 13 September 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Benny Suharto bersilaturahmi dengan masyarakat Ilir Talo

GARUDA DAILY – Mengabdi Tak Harus Jadi. Analogi yang tepat untuk menggambarkan sosok Benny Suharto. Sempat berniat dan digadang-gadang akan maju Pilkada Seluma 2020 dan punya kans besar untuk memenangkannya, namun takdir berkata lain, Benny urung berkontestasi, setelah program nyatanya untuk masyarakat, khususnya petani, tak dilirik partai politik.

Kendati demikian, hal itu tidak lantas membuat Benny menghentikan program Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang telah digagasnya dan dikerjakannya selama beberapa tahun terakhir. Ia berkomitmen tetap fokus untuk mengembangkan BUMP tersebut. Karena sedari awal, niat Benny hanya untuk mensejahterakan masyarakat Seluma, bukan kekuasaan.

BUMP, kata Benny, bertujuan untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan. BUMP pertama yang ia cetuskan adalah bagaimana meningkatkan harga jual getah karet petani. Untuk itu, didirikanlah BUMP penggilingan karet atau pengolahan getah karet menjadi latex, yang langsung dikelola petani secara berkelompok.

Pabrik mini penggiling getah karet yang pertama didirikan ada di Desa Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi. Pabrik ini dikelola petani yang tergabung dalam Gapoktan Geo Makmur. Getah karet yang sebelumnya jika dijual langsung hanya Rp 4.000, atau Rp 4.500, bisa naik menjadi Rp 6 ribu.

“Kita investasikan mesin dengan nilai sekitar 500 juta. Petani tidak usah pusing, nanti hasilnya kita yang ambil, dan dijual di luar daerah Bengkulu dengan harga Rp 10 ribu,” kata Benny saat bersilaturahmi dengan masyarakat di Kecamatan Ilir Talo. Sabtu, 12 September 2020.

Benny menargetkan pabrik penggilingan getah karet ini akan berdiri di tujuh titik di Kabupaten Seluma. Saat ini ia sudah menyiapkan enam unit lagi mesin penggilingan getah karet.

“Kita sudah siapkan, kita sudah survei di mana nantinya petani harus bisa menyiapkan 30-40 ton perminggunya. Sehingga hasilnya akan kita beli dan kita jual lagi ke luar daerah, bisa juga ke depan kita ekspor,” jelasnya.

Selain penggilingan karet, peningkatan kesejahteraan masyarakat ala Benny juga difokuskan ke peternakan sapi limosin metal. Ini sebagai perencanaan jangka panjang, petani juga dapat menghasilkan keuntungan yang lumayan besar.

Apalagi Provinsi Bengkulu masih kekurangan pasokan daging. Kebutuhan 10 ekor sapi yang dipotong setiap harinya belum mampu dicukupi, sehingga sapi didatangkan dari Lampung. Untuk itu ke depan ditargetkan peternakan sapi ini tidak hanya bisa mewujudkan Seluma menjadi kabupaten yang swasembada daging, tapi juga Provinsi Bengkulu.

“Nanti kita berikan sepasang sapi, datang ditimbang nanti panen kembali ditimbang. Dengan timbangan sekitar 250 kilo, nah itu dirawat oleh petani setelah cukup untuk dijual nanti kita yang tampung dengan harga sesuai pasaran. Setelah itu baru kita bagi hasil dan tanpa ada potongan lain selain timbangan berat sapi pertama diberikan. Sudah ada yang bermitra dan sudah ada juga yang panen, boleh ditanya sama mereka, yang pasti petani hanya merawat dan kasih makan, nanti bibit dan obat serta treng diberikan oleh kita,” papar Benny.

Tak hanya itu, Benny ternyata juga masih punya rencana besar lainnya. BUMP akan dikembangkan ke pendirian pabrik mini pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng. Konsepnya sama dengan pabrik pengolahan karet, juga dikelola kelompok tani, ditargetkan berdiri di setiap kecamatan.

Kabar baik untuk emak-emak, ke depan Benny juga akan melakukan pemberdayaan untuk kaum perempuan dengan membuka pelatihan menjahit.

Dan untuk saat ini, Benny memilih fokus untuk Seluma, meski permintaan dari kabupaten lain datang untuk juga membantu mengembangkan BUMP.

“Yang pastinya saat ini saya fokus ke Kabupaten Seluma. Banyak kabupaten lain minta tapi saya tolak, karena saat ini saya mau memajukan Kabupaten Seluma,” tegasnya.

Terakhir disampaikan Benny, di Kota Bengkulu ia sudah mendirikan pesantren khusus orang tidak mampu dan anak yatim piatu. Pesantren ini punya tiga program khusus, yakni UMKM, perternakan, dan perikanan. InsyaAllah pesantren yang sama juga akan berdiri di Kabupaten Seluma.

“Pesantren orang tidak mampu dan yatim piatu, datang ke sana tidak ada biaya sama sekali, pesantren kita ada tiga program unggulan, UMKM, peternakan, dan perikanan yang saya sebut pesantren plus. Nah ini bisa dikembangkan di Kabupaten Seluma, bisa nanti setiap pesantren kita berikan sapi untuk belajar peternakan sapi,” pungkasnya sembari mengajak masyarakat untuk menjadi mitra BUMP.

Sementara itu, masyarakat Ilir Talo tampak sangat antusias dan berniat ikut menjadi mitra BUMP ala Benny, baik untuk pengolahan getah karet maupun peternakan sapi.

Untuk diketahui, dalam kunjungannya ke Ilir Talo, Benny juga memberikan bantuan 100 Alquran untuk pesantren di Desa Rawa Indah.

Penulis: Yedi Kustanto

Benny Suharto menyerahkan bantuan Alquran untuk pesantren di Desa Rawa Indah
BACA LAINNYA


Leave a comment