GARUDA DAILY – Tokoh Masyarakat Bengkulu Utara Syarius Syarkawi menduga kemunculan foto Bupati Bengkulu Utara Mian seorang diri pada kemasan masker bantuan beberapa hari terakhir bermuatan politik.

“Masker tersebut merupakan bantuan pemerintah untuk masyarakatnya dalam mencegah penyebarluasan dan perkembangan pandemi Covid-19. Jika polanya begini tidak menutup kemungkinan bisa menguntungkan sang bupati yang akan maju mencalonkan kembali pada pilkada serentak mendatang. Sebab hal ini cenderung mengarah pada kampanye terselubung alias curi start,” ungkap mantan anggota DPRD Bengkulu Utara periode 2004-2009 ini.

Baginya Covid-19 adalah musuh bersama yang harus dilawan dengan kerja ikhlas, tanpa embel-embel politik. Jika dalam kemasan bantuan harus menampilkan foto, gunakan prosedur protokoler dengan mengikutsertakan foto wakil bupati dan foto pihak terkait lainnya.

Ketua Harian Forum Masyarakat Rejang (FMR) ini menegaskan, berdasarkan surat yang diterbitkan Bawaslu RI pada 30 April 2020 tentang Pencegahan Tindakan Pelanggaran, pada pasal 71 ayat 1 disebutkan bahwa pejabat daerah, pejabat aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri, dan kepala desa atau sebutan lain/lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang bisa menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

“Pandemi Covid-19 membuat situasi kondisi jadi serba sulit. Tentu saja sekarang masyarakat dalam keadaan benar-benar mengharapkan bantuan pemerintah. Jadi saya harap ke depannya jangan sampai ada bantuan yang bersumber dari uang rakyat ditunggangi kepentingan politik,” pungkasnya.

Terpisah, Mian membantah jika bantuan tersebut bermuatan politis dan menurutnya semua masih sesuai regulasi.

“Yang jelas foto tersebut didampingi logo Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Secara tegas juga tulisannya menyuratkan bahwa bantuan tersebut berasal dari Pemerintah Daerah Bengkulu Utara, bukan dari saya pribadi. Perlu juga diketahui masker tersebut merupakan produk lokal, binaan BLK Disnakertrans,” ujar Mian. [Dwa212]