Disebut “Ustadz Ngicu”, Helmi Hasan: saya sudah terbiasa dicaci maki

PILKADA 2020 - Rabu, 4 November 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Tampak seorang Panwascam Muara Kemumu sedang merekam aktivitas kampanye Calon Gubernur Bengkulu Nomor Urut 1 Helmi Hasan

GARUDA DAILY – Calon Gubernur Bengkulu Nomor Urut 1 Helmi Hasan tak terlalu menanggapi serius serangan pribadi yang dilayangkan kepadanya saat berkampanye di Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, Senin, 2 November 2020. Saat itu oknum Panwascam Muara Kemumu mengatakan Helmi “Ustadz Ngicu” atau Ustadz Bohong.

“Dia (Oknum panwascam) sudah minta maaf, ya kita maafkan. Kalaupun dia tidak minta maaf juga enggak apa-apa. Helmi Hasan sudah terbiasa dicaci, dimaki,” kata Helmi, Rabu, 4 November 2020.

Terkait insiden ini, tim suksesnya nyaris bentrok, begitu juga tim kuasa hukum yang ingin memperkarakan perkara ini ke jalur hukum. Namun oleh Helmi dilarang, dengan tenang ia meredam emosi tim sukses dan tim hukumnya itu.

“Eggak usah diperpanjang itu, apalagi dituntut hukum, enggak usah,” tukasnya.

Helmi justru mendoakan jajaran Bawaslu agar selalu diberikan kesehatan.

“Kita doakan saja kawan-kawan Bawaslu provinsi, kabupaten, kecamatan, dan seluruhnya, semoga selalu sehat walafiat, panjang umur, tambah makmur, tambah sejahtera,” tuturnya.

Karena baginya pilkada adalah ajang untuk meraih rida Allah dan dirinya tak terlalu mengkhawatirkan penilaian manusia terhadap dirinya.

“Pilkada ini bukan ajang memperebutkan kekuasaan, tapi memperebutkan rida Allah. Kalau Allah yang menilai kita buruk, baru kita takut. Tapi kalau manusia yang membully kita, itu hal yang biasa saja,” demikian Helmi.

Sebelumnya, entah apa yang menjadi motifnya, oknum panwascam setempat melontarkan kata-kata “Ustadz Ngicu” saat Helmi sedang memaparkan 20 Kunci Bahagia Ala Helmi-Muslihan.

Hal ini memicu terjadinya insiden hingga nyaris bentrok, kata-kata yang menyerang pribadi Helmi tersebut menyulut emosi tim suksesnya. Beruntung warga setempat cepat melerai kedua belah pihak, hingga bentrokan tidak terjadi. Usai dipisahkan warga, panwascam yang berjumlah sekitar 10 orang itu lalu berkumpul.

Tak lama kemudian, seorang panwascam yang mengenakan topi bertuliskan Panwascam Kec. Muara Kemumu menghampiri Helmi dan meminta maaf.

“Maaf tadi Pak ya,” ujarnya sambil menjabat tangan Helmi.

“Iya, iya, iya,” jawab Helmi sembari pamit kepada warga untuk menuju lokasi kampanye lainnya. (Bro)

BACA LAINNYA


Leave a comment