GARUDA DAILY – Sebanyak 70 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Seluma resmi dilantik, Sabtu, 29 Februari 2020. PPK dalam menjalankan tugasnya diingatkan untuk tetap menjaga integritas selaku penyelenggara. Kasus penggelembungan suara Caleg DPR RI dari Partai Gerindra Lia Lastaria atau ‘Dokter Cantik’ pada Pemilu 2019 lalu jangan sampai terulang. Supaya tidak bernasib sama dengan ketiga PPK di Kecamatan Ulu Talo yang harus mendekam di penjara.

Baca juga Di Persidangan, Terdakwa Penggelembungan Suara ‘Dokter Cantik’ Sebut Bos Besar

Ketua KPU Seluma Sarjan Efendi mengingatkan, PPK yang sudah dilantik untuk tidak menjadi tim sukses calon tertentu, meskipun sang calon adalah keluarga sendiri. Karena itu akan merugikan, baik bagi diri sendiri, KPU, juga calon.

“Karena PPK adalah penyelenggara pilkada, oleh karena itu tidak bisa ada keluarga yang menjadi tim sukses. Selain itu kejadian tahun 2019 yang tentu merugikan jangan sampai terulang,” ujar Sarjan.

Tak hanya itu, Sarjan juga mewanti-wanti agar tidak kembali terjadi pemungutan suara ulang (PSU). Karenanya ia meminta PPK benar-benar bekerja sesuai tupoksi dan aturan yang berlaku.

“Tugas PPK ini sangat berat, maka dengan itu jangan main-main dalam melaksanakan tugas, harus sesuai dengan aturan. Jangan sampai ada lagi PSU di Kabupaten Seluma,” harapnya.

Dilanjutkan Sarjan, bekerja sesuai peraturan yang berlaku juga untuk menghindari adanya gugatan, baik di Bawaslu, Gakkumdu bahkan ke Mahkamah Konstitusi.

“Setelah dilantik, pekerjaan berat sudah menunggu, jadi hati-hati jangan sampai melanggar aturan,” tegas Sarjan.

Terakhir yang menjadi catatan Sarjan adalah daerah-daerah yang sulit dijangkau.

“Untuk daerah terpencil, PPK harus mempunyai strategi khusus, serta harus ekstra melakukan pengawasan dan pemantauan,” pungkasnya.

Penulis: Yedi Kustanto