GARUDA DAILY – Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan telah terbukti membawa Bengkulu menjadi kota yang semakin maju, lewat program-program strategisnya dan juga program-programnya yang inovatif. Keberhasilan Helmi di periode pertama kepemimpinannya, diganjar terpilih kembali sebagai wali kota, meski dirinya sama sekali tak melakukan kampanye.

Program Seribu Jalan Mulus, yang tak hanya terfokus pada jalan-jalan utama, tapi juga menyentuh gang-gang sempit sangat menyentuh hati warga kota. Begitu juga dengan infrastruktur lainnya, lihat saja RSHD Kota Bengkulu yang berdiri megah di tengah kota, dengan sejumlah pelayanan terbaiknya. Hebatnya lagi, Helmi ‘mengorbankan’ kantornya untuk dijadikan rumah sakit dan rela ‘menumpang’ di kantor Bappeda, di Bentiring.

Lalu Jemput Sakit Pulang Sehat (JPS), lewat program ini tak terhitung jumlah warga yang mendapatkan bantuan untuk berobat, bahkan hingga ke rumah sakit ternama di ibu kota (Jakarta). Kemudian Satu Miliar Satu Kelurahan yang lebih populer dengan sebutan Samisake, melalui program ini, Helmi memberikan bantuan modal untuk warga mengembangkan usahanya. Dan sederet program-program lainnya yang menjadi pengimplementasian nyata APBD untuk Rakyat.

Di periode keduanya sebagai wali kota, Helmi makin tak terbendung, program infrastruktur strategis tetap dilanjutkan, program Seribu Jalan Mulus ditargetkan tuntas. Ditambah program-program inovasi lainnya yang semakin menyentuh hati rakyat. Sebut saja program 1001 Janda, Gerakan Peduli Yatim (GPY), Masjid Buka 24 Jam, Gerakan Peduli Siswa (GPS), bahkan mobil dinasnya bebas digunakan warga lewat program HD OTO. Balai Kota pun benar-benar menjadi rumah rakyat lewat program Samawa.

Ketika dunia dihantam badai Corona, Helmi tak sungkan merelakan gajinya dan merefocusing APBD Kota Bengkulu hingga Rp 204 miliar untuk melawan Covid-19. Warga tak mampu digratiskan dari iuran PDAM Kota Bengkulu. Warga yang tinggal di Rusunawa digratiskan. Juru parkir dibebaskan dari setoran, dan masih banyak lainnya kebijakan yang dikeluarkan Helmi untuk mengantisipasi dampak virus Corona.

Kini pria berjenggot itu berikhtiar di Pilgub Bengkulu 2020 sebagai Calon Gubernur Bengkulu berpasangan dengan Muslihan Diding Soetrisno. Helmi-Muslihan diusung tiga parpol, PAN, Hanura, Nasdem. Juga sudah resmi mendaftar ke KPU Provinsi Bengkulu dan berkas pendaftarannya dinyatakan memenuhi syarat.

Helmi Hasan, meski tak dilahirkan di Bengkulu, namun dirinya telah membuktikan diri berhasil bikin Kota Bengkulu menjadi lebih maju. Keinginan yang sama untuk Provinsi Bengkulu. Kendati menjadi salah satu kandidat, Helmi tak sungkan mengapresiasi kandidat-kandidat lainnya. Sebab ia ingin melihat Bengkulu menjadi provinsi yang lebih maju. Untuk itu, ia memandang pilkada bukanlah ajang perebutan kekuasaan, tapi siapapun yang terpilih nanti, harus bikin provinsi ini lebih maju.

“Saya memang tidak dilahirkan di Bengkulu, tapi saya sangat ingin melihat Bengkulu ini maju,” kata Helmi.

Pilgub Bengkulu, tandas Helmi, harus dirayakan dengan gembira dan bahagia karena merupakan kontestasi politik bagi seluruh anak bangsa untuk memilih pemimpin-pemimpin terbaik. Tapi ia mengingatkan, sesungguhnya siapa yang memimpin provinsi ini sudah ada tulisannya.

“Sesungguhnya siapapun yang menjadi wali kota, gubernur atau presiden sudah ada tulisannya, baik berkampanye atau tidak berkampanye, berdebat atau tidak berdebat. Maka jadikan pilkada sebagai ajang menebar kebaikan dan ladang amal. Momentum pemilukada ini kita usahakan agar Allah rida kepada kita, Allah cinta kepada kita, karena momentum pilkada ini adalah cara tercepat untuk mendekatkan diri kepada Allah, untuk mendapatkan pengampunan dari Allah,” ujar Helmi.

Provinsi Bengkulu maju ketika rakyatnya merasakan kebahagiaan. Untuk itu Helmi-Muslihan hadir dengan 20 program kebahagiaan untuk Provinsi Bengkulu yang bahagia dan religius.

Penulis: Doni S