Sambangi Rumah Duka “Jenazah Digotong Pakai Motor”, Kapolres dan Ketua DPRD Mukomuko Minta Maaf

KABAR DAERAH - Rabu, 4 Agustus 2021

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY – Pasca viralnya insiden salah satu jenazah pasien RSUD Mukomuko yang dibawa pihak keluarga dengan sepeda motor, Kapolres dan Ketua DPRD Mukomuko mendatangi langsung rumah duka. Kedatangan sejumlah rombongan pejabat tinggi daerah ini disambut pihak keluarga korban, didampingi kades, BPD, bhabinkamtibmas, dan babinsa setempat.

Kapolres Mukomuko Andi Arisandi dalam pertemuan itu mengaku sangat berduka dan menyayangkan kejadian tersebut. Dikatakannya, pihaknya selaku bagian dari pemerintah daerah meminta maaf atas kejadian yang memilukan itu.

“Kedatangan kita ke sini pertama ingin bersilaturahmi langsung dengan keluarga (korban). Memang tidak banyak yang bisa kami berikan, selain datang dengan maksud untuk menghibur pihak keluarga yang sedang berduka,” kata Andi.

Dilanjutkan Andi, dirinya ingin memastikan bahwa insiden tersebut agar menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama pemerintah daerah, yang kemudian menjadi bahan evaluasi bersama agar tidak terulang di kemudian hari.

“Kami sangat berterima kasih kepada keluarga di sini, sudah mau menerima kedatangan kami. Juga sedikit berbagi cerita kepada kami. Kita semua mendoakan semoga almarhumah diterima di sisi-Nya dengan tenang. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali, ” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Mukomuko M Ali Saftaini juga menyampaikan hal senada. Kemudian berdiskusi dengan sejumlah pertanyaan kepada keluarga korban.

“Kita ingin tahu kejadian yang sebenarnya. Banyak sekali informasi yang kami terima terkait hal ini. Makanya kita datang langsung ke sini dan berdiskusi, biar terang semuanya,” ungkap Ali.

Keluarga yang diwakili Indra Taufik selaku paman korban, berterima kasih dan mengaku terharu atas kedatangan kedua orang penting itu. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melayangkan tuntutan atau mempersoalkan insiden tersebut.

“Kami sangat-sangat ikhlas atas kepergian almarhumah. Kami merasa hal ini tidak perlu dipersoalkan. Namun kalau boleh kami berharap, cukup keluarga kami saja yang mengalami kejadian memilukan ini,” ungkap Indra yang didampingi suami dan anak korban.

Diberitakan sebelumnya, salah satu jenazah pasien di RSUD Mukomuko, warga Desa Dusun Baru Pelokan Kecamatan XIV Koto terpaksa digotong pihak keluarga menggunakan sepeda motor. Hal itu diduga terjadi setelah pihak rumah sakit menolak mengantarkan jenazah pasien.

Kronologis kejadian seperti yang diceritakan salah satu pihak keluarga korban, Idrus, pada hari Senin sekira pukul 14.00 WIB korban dibawa ke RSUD Mukomuko untuk mendapatkan pengobatan. Pada Selasa pukul 02.00 WIB dini hari, korban tidak bisa diselamatkan. Namun pihak RSUD menolak untuk mengantarkan jenazah ke kediaman korban karena diduga terpapar Covid-19.

“Pada jam 05.04 WIB kami konsultasi dengan pihak rumah sakit agar jenazah dapat diantar menggunakan ambulans. Namun pihak kami harus menandatangani dulu surat pernyataan terpapar Covid dari rumah sakit. Jelas kami menolak, karena almarhumah ini sudah lama mengidap penyakit gula. Akhirnya kami bawa (jenazah) menggunakan sepeda motor sampai ke kediaman,” papar Idrus.

Kemudian menurutnya, saat pihak keluarga meminta bukti vonis Covid-19 terhadap korban, pihak rumah sakit tidak menunjukkan dokumen tersebut kepada pihak keluarga.

Selengkapnya Baca RSUD Mukomuko Tolak Antar Pakai Ambulans? Jenazah Digotong Keluarga dengan Sepeda Motor

Penulis: Yance Askomandala

BACA LAINNYA


Leave a comment