GARUDA DAILY – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP, MM kembali ke daerah pemilihannya (dapil) guna menggelar reses di Kabupaten Seluma. Reses dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat, untuk kemudian diperjuangankan di tingkat parlemen.

Reses dewan provinsi masa sidang ke-3 tahun sidang 2017 sendiri dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 2 – 6 Oktober 2017. Jonaidi, yang juga merupakan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu ini menggelar reses di dua kecamatan, yakni Sukaraja dan Seluma Timur.

Reses Jonaidi diawali Rabu 4 Oktober 2017, di Desa Sari Mulya Kecamatan Sukaraja. Kemudian dilanjutkan keesokan harinya di Desa Tenangan dan Rawa Sari Kecamatan Seluma Timur. Seperti biasa, reses Jonaidi diikuti oleh masyarakat dengan sangat antusias. Pertemuan ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk menyampaikan secara langsung aspirasinya.

Sementara itu, dalam kata sambutannya, Jonaidi kembali menegaskan, stop money politik.

“Dalam kesempatan reses ini saya ingin menyampaikan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, bahwasanya marilah kita bersama-sama berbenah diri, marilah kita jalankan peran kita sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan yang baik. Mari kita lawan money politik demi masa depan anak cucu kita nanti, karena money politik akan menjadi sumber korupsi di negara ini dan money politik akan membunuh cita-cita dari sebagian anak cucu kita nanti,” kata Jonaidi.

“Coba ibu bapak bayangkan jika nanti anak-anak kita di rumah tidak berani lagi untuk menyampaikan apa yang menjadi cita-citanya ketika kita bertanya, karena mereka telah dihantui oleh sistem suap dan korupsi, sehingga dalam benak anak-anak kita untuk menjadi dan mewujudkan segalanya cita-cita harus memiliki uang, untuk itu marilah kita bersama-sama melawan money politik, pilihlah pemimpin yang berkompeten, karena sebenarnya sebuah perubahan harus dimulai oleh masyarakat,” sambung dia.

“Jika masyarakat benar-benar memilih pemimpin karena kemampuan bukan karena uang, insyaALLAH negara ini akan menjadi lebih baik, kedaulatan negara ini ada di tangan rakyat, jika ingin negara ini menjadi lebih baik maka rakyat yang menentukan, pilihlah pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang benar-benar punya kemampuan, bukan karena diberi uang untuk memilih,” tegas jonaidi.

Selain itu ia juga menyampaikan kepada masyarakat dalam upaya pembangunan daerah, masyarakat dan pemerintah daerah harus mampu berkolaborasi.

“Saya sampaikan di sini, untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan di segala bidang yang saat ini tengah kita hadapi, kita harus saling bahu-membahu, saling memberikan informasi, karena pada dasarnya kita ini adalah rakyat gotong royong. Masyarakat harus mau bertanya kepada pemimpin dan wakil-wakil rakyatnya begitu juga sebaliknya, pemimpin harus terus mengupayakan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan jangan lalai dengan kepentingan rakyat,” demikian Jonaidi.

Sementara itu, mayoritas masyarakat yang hadir menyampaikan aspirasi tentang pembangunan infrastruktur jalan, tapal batas desa dan program bantuan pemerintah yang kurang tepat sasaran. Sebagaimana disampaikan oleh Sunardi.

“Kami saat ini sedikit kerepotan pak dengan penyaluran program bantuan dari pemerintah, seperti bantuan raskin dan Program Keluarga Harapan (PKH), banyak penerima dari program itu orang yang mampu dan berpenghasilan tinggi, selain itu permasalahan tapal batas desa saat ini juga menimbulkan polemik, oleh sebab itu kami mohon kepada bapak untuk mencarikan solusi,” tutup sunardi. [YoY/ADV]