Oleh: Aisyah Juniadita*

Di era globalisasi seperti saat ini kehidupan masyarakat sudah semakin maju dan berkembang. Perkembangan teknologi juga mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat dan membuat masyarakat juga mau tak mau harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi tersebut agar tidak tertinggal. Pada fenomena seperti ini, masyarakat telah mampu memanfaatkan penggunaan teknologi, seperti menggunakan smartphone, Laptop, Ipad dan teknologi lainnya sudah menjadi alat untuk membantu kegiatan sehari-hari kita dimasa sekarang ini. Penggunaan smartphone ini telah digunakan oleh semua kalangan, baik orang tua, anak-anak maupun remaja telah bahkan penggunan internet di Indonesia mencapai 205 juta pada Januari 2022. Menurut pendataan tersebut dapat disimpilkan bahwa 73,7% dari populasi penduduk di Indonesia telah menggunakan internet . Dengan adanya smartphone dan internet, proses penyebaran sebuah informasi menjadi mudah dan cepat serta jangkauan yang sangat luas bahkan bisa sampai ke seluruh penjuru dunia. Hal ini juga mengakibatkan masyarakat dengan sangat mudah untuk mendapatkan sebuah informasi melalui internet yang mereka gunakan. Kemudahan mendapatkan informasi serta menyebarluaskannya tak jarang membuat masyarakat ternyata mengkonsumsi berita yang tidak benar (hoax). Dikarenakan, masih banyaknya masyarakat yang hanya mampu menerima informasi saja tanpa mempunyai kemampuan untuk memahami serta mengolah informasi yang mereka dapatkan tersebut secara baik.

Pada era kemajuan digital seperti saat ini, cybercrime menjadi tantangan yang cukup berat bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemahaman dan juga kemampuan literasi digital agar masyarakat tidak mudah tertipu ataupun termakan jebakan oleh oknum-oknum yang melakukan cybercrime. Literasi digital itu sendiri ialah sebuah kemampuan dalam menggunakan dan memahami informasi dalam berbagai bentuk serta didapat dari sumber yang beragam. Masyarakat sangat membutuhkan literasi digital untuk menghadapi kemajuan serta perkembangan teknologi yang akan semakin tidak terbatas. Kemampuan literasi digital ini pula tidak terfokus hanya pada kemampuan dalam mengoperasikan perangkat komputer, tetapi juga disertai dengan kemampuan memahami, mengolah, meneliti dan mengaplikasikan informasi secara tepat. Dengan adanya kemampuan literasi digital, masyarakat juga diharapkan memiliki kemampuan berpikir yang kritis, kreatif serta memiliki pola pikir yang berbeda karena tidak adanya keterbatasan dalam mendapatkan pengetahuan. Masyarakat yang sudah memiliki kemampuan literasi digital yang baik akan mampu menerima serta mengolah informasi tersebut secara tepat, sehingga masyarakat tidak mudah menerima informasi yang tidak benar(hoax) serta mampu menghindari resiko tindak kejahatan melalui media sosial.

*Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu