Etika Dalam Menggunakan Media Sosial

OPINI - Sabtu, 4 Juni 2022

Konten ini di Produksi Oleh :

Oleh: Wulan Dwi Anggreini*

Zaman sekarang, penggunaan media sosial telah menjadi bagian aktivitas keseharian masyarakat kita. Media sosial saat ini juga telah dijadikan tempat untuk saling mendapatkan dan menyebarkan beragam informasi. Pengertian daripada etika itu sendiri adalah sesuatu yang sudah muncul dengan sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat misalnya kalau kita berkomunikasi dengan orang kita tidak perlu masuk ke dalam rumah orang tanpa permisi dulu kita tahu kesantunan itu diperlukan kita bisa menghargai orang lain kemerdekaan dan kebebasan orang lain. Makanya sosial media di mana kita semua sekarang sudah bermain sosial media perlu juga ada etika untuk menjaga keamanan kedamaian yang ada di sosial media. Ada banyak sekali penyalahgunaan media sosial, baik itu dalam penyebaraan berita-berita hoax ataupun yang mengandung unsur pornografi. Hal ini berdampak banyaknya para pengguna yang masuk keranah hukum akibat dari penyalahgunaan media sosial yang tidak menggunakan etika.

Menurut UU No 19 Tahun 2016 sebagai Perubahan Atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), ada lima pasal yang mengatur etika bermedia sosial, mulai pasal 27 sampai 30. Baik menyangkut konten yang tidak selayaknya diunggah maupun penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, termasuk juga menjebol data tanpa izin.

Dalam penggunaanya, kita diberikan kebebasan agar bisa berkomunikasi dengan siapa saja, namun yang disalahartikan disini adalah bebas bukan berarti tanpa etika. Alangkah baiknya apabila mengetahui etika apa saja yang harus diperhatikan pada saat menggunakan jejaring sosial. Berikut beberapa hal yang penting dalam menggunakan etika dalam bermedia sosial:

1. Etika dalam berkomunikasi

Pada saat melakukan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial biasanya banyak yang cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi , hal ini dibuktikan dengan banyaknya kata-kata kasar yang kerap kali muncul pada saat melalukan percakapan melalui jejaring sosial baik sengaja maupun tidak sengaja. Alangkah baiknya apabila sudah melalukan komunikasi pada jaringan internet kita menggunakan bahasa yang sopan dan layak. Baik bahasa yang tepat dengan siapapun pada saat kita berinteraksi termasuk saat berinteraksi melalui media sosial.

2. Hindari penyeberan SARA, pornografi, dan aksi kekerasan

Alangkah baiknya apabila kita tidak menyebarkan informasi yang mengandung unsur SARA suku agama ataupun ras, serta pornografi pada jejaring sosial. Biasakan menyebarkan hal-hal yang berguna dan tidak menimbulkan konflik antarsesama. Juga hindari mengupload foto kekerasan, foto kecelakaan lalu lintas maupun foto kekerasan dalam bentuk lainnya. Hal itu dapat menambah kesedihan keluarga korban dengan menyebarluaskan foto kekerasan. Jangan mengajarkan kepada generasi muda akan hal kekerasan, itu dapat mengganggu psikis dan dapat mengajaran kepada mereka akan aksi kekerasan tersebut.

3. Cek kembali kebenaran berita

Saat ini tidak jarang dari kita kalau menemukan sebuah berita yang menjelekkan salah satu pihak di media sosial. Hal ini lah yang terkadang bertujuan demi menjatuhkan nama pesaing dengan menyebarkan berita yang merupakan hasil rekayasa, maka dari itu pengguna media sosial dituntut agar lebih cerdas lagi saat menangkap sebuah informasi. Apabila anda ingin menyebarkan informasi tersebut, alanglah bijaknya jika anda melakukan kroscek terlebih dahulu atas keberadaan informasi tersebut.

4. Menghargai hasil karya orang lain

Pada saat menyebarkan informasi baik dalam bentuk foto, tulisan, maupun video milik orang lain, maka biasakan untuk menyantumkan sumber informasi sebagai salah satu bentuk penghargaan hasil karya seseorang. Jangan membiasakan diri untuk serta merta mengcopypaste tanpa meyantumkan sumber informasi tersebt.

5. Jangan terlalu mengumbar informasi pribadi

Ada baiknya kita harus bijak dalam menyebarkan informasi mengenai kehidupan pribadi ataupun privasi anda saat sedang menggunakan media sosial. Janganlah terlalu mengumbarkan informasi pribadi terlebih mengenai informasi nomor telepon, alamat rumah. Hal tersebut dapat saja dimanfaatkan oleh pihak lain yang ingin melakukan tindak kejahatan pada diri kita.

Mengembangkan etika dalam bermedia sosial seperti kesantunan dan kesopanan itu akan jauh lebih nyaman, lebih seru, dan juga lebih asik. Makanya sosial media perlu adanya etika untuk menjaga kedamaian yang ada di sosial media itu sendiri. Jadi, pergunakanlah media sosial sebaik dan sebijak mungkin terlebih lagi dalam hal penyebaran informasi biasakan untuk berfikir terlebih dahulu sebelum kita bertindak.

*Penulis adalah Mahasiswi Ilmu Komunikasi Unib

BACA LAINNYA


Leave a comment