Enjoy Menggunakan Sosial Media Juga Butuh Etika

OPINI - Sabtu, 4 Juni 2022

Konten ini di Produksi Oleh :

Oleh: Nazwa Iqrami Sakinah*

Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era digital kini terus berkembang dan banyak mendapatkan perhatian dari publik khususnya masyarakat modern. Hampir seluruh aktivitas masyarakat saat ini banyak bergantung pada kemajuan teknologi yang menghadirkan berbagai kemudahan dalam mengakses informasi secara cepat dan luas. Maka tidak dipungkiri jika internet dan new media menjadi bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu media yang sering menjadi wadah atau tempat favorite bagi masyarakat modern dalam menjalin interaksi virtual adalah media sosial.

Saat ini media sosial telah menjadi gaya hidup. Semua orang, tidak pandang usia, terhubung dan berkomunikasi menggunakan media sosial (medsos) dalam berbagai platform. Pengguna dengan sangat leluasa mendapatkan dan berbagi informasi ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. Sayangnya, tidak sedikit terjadi penyalahgunaan medsos yang berujung pada jerat hukum sebagai konsekuensi dari penyebaran informasi tanpa memperhatikan kaidahkaidah etika.

Di medsos, setiap orang dapat menjadi editor untuk dirinya sendiri dan segera melempar konten pribadi kepada siapa pun. Ketiadaan editor ahli pada medsos menyebabkan kecepatan penyebaran informasi benar-benar real time. Hanya melalui sentuhan jari di atas handphone, apa yang dipikirkan dan dirasakan penggunanya langsung dapat diunggah atau disebarkan. Medsos telah menciptakan lingkungan yang sangat berbeda dalam berkomunikaksi dan berinteraksi. Di sisi lain, menyisakan problem etis ketika pegiatnya tidak mengindahkan etika dan tata krama dalam bermedia sosial.

Selain itu kemudahan media sosial sebagai saluran komunikasi di era digital juga telah membawa banyak dampak perubahan besar pada pola interaksi masyarakat yang kini terkesan sangat bebas dan lepas kontrol. Para pengguna media sosial saat ini memiliki kecenderungan untuk membagikan apa saja di jagat maya tanpa memperhatikan etika komunikasi apakah pesan yang dibagikan dapat menimbulkan dampak postif maupun negatif.

Sering kali kita menemukan konflik yang terjadi di media sosial akibat krisis etika berkomunikasi oleh masyarakat saat membagikan atau menuliskan komentar tertentu pada suatu isu yang sedang berkembang di jagat maya. Tak jarang kata-kata dan tulisan yang bernada kebencian, caci maki, penghinaan hingga cyber bullying kerap kali ditemukan pada berbagai isu krusial seperti masalah politik hingga masalah Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang dikirimkan oleh pengguna media sosial secara bebas dan tak terkendali.

Hari ini jaringan sosial menjadi platform pilihan bagi hacker dan pelaku kejahatan lain untuk berperilaku antisosial. Media ini menawarkan volume data/informasi yang besar, dari tanggal lahir, tempat tinggal, tempat kerja, bisnis, informasi tentang keluarga, hingga kegiatan pribadi lainnya. Di banyak kasus, pengguna medsos sering secara tidak sengaja mengungkapkan informasi yang dapat menjadi berbahaya dan tidak pantas. Mengumbar kegiatan pribadi dan profesional secara berlebihan di medsos dapat memiliki implikasi negatif jangka panjang bagi masa depan seseorang. Melindungi privasi dalam komunitas jaringan hari ini menjadi tantangan besar. Medsos memang seperti pisau bermata dua. Di satu sisi dapat dipergunakan sebagai sarana menyambung silaturahim. Merajut kembali persahabatan yang lama terputus. Namun, dapat pula menimbulkan permusuhan tajam. ‘Perang’ terbuka dengan sumpah serapah yang meluncur tanpa kendali sering kita saksikan berseliweran di dunia maya. Tampaknya etika bermedia sosial semakin lama semakin penting untuk mendapat perhatian serius para pegiatnya.

*Penulis adalah Mahasiswa Fisip Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu

BACA LAINNYA


Leave a comment