Bakal Terapkan Pola Kampanye Merakyat, Dedi: Bukan Ngupek Kito Padek

PILWAKOT BENGKULU 2018 - Selasa, 13 Februari 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY – Tampaknya pasangan Calon walikota dan wakil walikota nomor urut 3, Helmi Hasan – Dedi wahyudi tidak ingin mengikuti gaya kampanye yang seperti biasanya dilakukan oleh pasangan calon (Paslon) terdahulu saat mennggelar kampanye, seperti mendatangkan artis ibukota. yang mana menurut Dedi wahyudi hal tersebut merupakan suatu perbuatan yang hura-hura dan menghabiskan dana yang tidak sedikit.

Dikatakan Dedi, mereka ingin menunjukkan cara kampanye yang berbeda dan lebih merakyat dan tidak ingin menhamburkan uang secara hura-hura.

“Kalau kita lebih merakyat, karena kita ini milik rakyat, dekat dengan rakyat, insyaallah pola- pola kerakyatan. Karena begini, pengalaman membuktikan kampanye mendatangkan artis itu bisa menghabiskan uang milyaran rupiah, ketimbang uang milyaran rupiah itu untuk hura-hura akan lebih baik kita gunakan untuk masyarakat yang tidak mampu,” jelas Dedi usai rapat Pleno pengundian dan pengumuman nomor urut paslon Walikota dan wakil walikota Bengkulu 2018 di Hotel Santika Bengkulu, Selasa 13 februari 2018.

Dicontohkannya, mengundang artis sekelas Rhoma Irama itu sekali tampil Rp. 800 juta, Sekelas artis dibawah itu Rp. 300 juta – Rp. 400 juta belum lagi operasional.

“Jadi pengalaman beberapa Pilkada, abang ini kan wartawan`jadi abang juga tahu, satu titik kampanye akbar bisa mencapai Rp.1,5 milyar. Fakta itu, Rp.1,5 milyar dihambur-hamburkan untuk itu (mendatangkan artis, red) itu tadi, mending kita berikan untuk masyarakat, jadi kita jelas,” terang Dedi.

Saat ditanya terkait kampanye akbar apakah akan dilakukan atau tidak, dedi menjawab kalaupun dilaksanakan tidak akan dengan artis dan tidak juga hura-hura.

“Insyaallah, tapi mungkin kita polanya tidak dengan artis, tidak dengan hura-hura. Insyaallah dengan pola-pola kerakyatan,” ujar Dedi`

Terkait bakal mendatangkan Ketua umum Partai, Dedi tetap menjawab insyaallah lantaran jumlah daerah yang mengadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2018 ini jumlahnya mencapai ratusan lebih daerah.

“Jadi kita intinya kampanye damai, kampanye mengajak, tidaak menghujat tidak memfitnah tidak saling mengejek. Bukan ngupek kito jadi padek,” tukas Dedi.[Traaf]

BACA LAINNYA


Leave a comment