GARUDA DAILY – Jelang Pilpres dan Pileg 2019, publik dikagetkan temuan WNA miliki e-KTP. Bahkan ada yang masuk DPT. Menurut Ketua Dewan Pakar Mappilu-PWI Ferry Kurnia Rizkyansyah, hal itu perlu dibenahi.

“Setidaknya ada tiga hal yang bisa ditindaklanjuti bersama. Pertama, ini menjadi kesempatan baik bagi penyelenggara pemilu untuk membenahi data pemilih dari data-data anomali termasuk data yang tidak memenuhi syarat sebagai pemilih dan mungkin kalau ada data ganda secara komprehensif untuk tidak masuk DPT KPU,” kata Ferry.

Dia melanjutkan, pembenahan tentunya dengan melibatkan peserta pemilu dan masyarakat yang dilakukan secara transparan. Hal itu dia sampaikan menanggapi polemik e-KTP WNA tersebut kepada wartawan, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin, 4 Maret 2019.

Baca juga Mappilu PWI dan KPU Siap Wujudkan Pemilu Damai

Lebih lanjut dia mengatakan, hal kedua, penyelenggara pemilu perlu duduk bersama dengan pemerintah, dalam hal ini Dirjen Dukcapil Kemendagri, untuk menyisir kembali data-data anomali tersebut.

Sedangkan yang ketiga, memastikan informasi dan sosialisasi tentang data pemilih dilakukan terus menerus dan terbuka, dengan berbagai perangkat dan strategi untuk memastikan masyarakat pemilih tahu dan paham. Termasuk soal mekanisme dan tata cara teknis pindah memilih. (rls)