Wawancara Khusus Wahyu Manuma Utama: rakyat bisa menilai mana yang memperjuangkan aspirasi, mana yang modus

PEMILU 2019 - Minggu, 10 Maret 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Wahyu Manuma Utama

GARUDA DAILY – Wahyu Manuma Utama, yang semakin populer dengan panggilan WMU, Caleg DPRD Kota Bengkulu Nomor Urut 6 dari PAN, yang maju di Dapil I Kecamatan Teluk Segara, Sungai Serut dan Muara Bangkahulu ini masih malu-malu ketika menjawab pertanyaan redaksi perihal kualitas caleg yang maju saat ini. Namun ia mengatakan, sumber daya manusia sangat penting, dan dirinya konsen pada kualitas. Berikut hasil wawancara Garuda Daily dengan Wahyu Manuma Utama selengkapnya:

6. Berbicara komitmen dan kualitas wakil rakyat kini, apakah sudah memenuhi ekspektasi publik?

Ekspektasi publik terhadap lembaga DPRD sudah lahir sejak era reformasi, salah satu turunan agenda reformasi adalah penguatan fungsi lembaga DPR termasuk DPRD. Namun, saya kira ekspektasi itu sama sekali tidak terwujud bahkan cendrung mengalami degradasi parah. Dalam berbagai survei misalnya, DPRD selalu menduduki ranking teratas untuk hal-hal tidak baik, mulai dari tingkat kinerja sampai dengan perilaku korup. Tapi kita tidak boleh pesimis, lembaga ini harus segera direorganisasi agar citranya di hadapan publik tetap terjaga. Caranya dengan menempatkan wakil rakyat yang benar-benar kompeten.

7. Menurut anda idealnya seorang wakil rakyat itu seperti apa?

Harus menjalankan fungsi dan tugas sesuai regulasi, itu pertama. Selanjutnya anggota DPRD itu politisi yang dibekali hak untuk menentukan arah kebijakan pembangunan, itu tercermin dari fungsi-fungsi yang dimiliki anggota dewan, fungsi anggaran misalnya. Di situ DPRD punya hak untuk menentukan ke mana dan untuk apa APBD dibelanjakan. Jadi fungsi lembaga DPRD itu sangat luas dan kapabel, tinggal siapa anggota dewannya. Berbicara sosok ideal sangat mudah untuk diidentifikasi. Kita lihat saja, dari ratusan atau bahkan ribuan caleg itu apa saja yang sudah mereka perbuat untuk rakyat, minimal peran sertanya di tengah masyarakat apa saja. Kalau itu saja tidak mampu dipenuhi lantas apa yang kita harapkan andai caleg itu terpilih jadi anggota dewan.

8. Kemampuan apa saja yang harus dimiliki wakil rakyat?

Pemahaman tupoksi saya kira, di luar itu komitmen terhadap aspirasi rakyat. Anggota dewan dipilih rakyat melalui mekanisme pemilu jadi posisi itu sangat terhormat. Kapasitas anggota dewan akan diukur dari seberapa besar kemampuannya menyerap aspirasi kemudian final dengan kebijakan pemerintah daerah. Kalau sekedar umbar janji, akan ini akan itu tanpa ada eksekusi saya kira itu kebanyakan yang terjadi. Kesimpulan saya anggota dewan yang ideal adalah anggota dewan yang mampu menyerap aspirasi rakyat semaksimal mungkin untuk kemudian dieksekusi melalui kebijakan pemerintah daerah.

9. Bagaimana anda melihat kualitas caleg yang maju saat ini?

Partai politik harusnya benar-benar menyiapkan kader yang matang untuk duduk di lembaga DPRD. Pengetahuan awal tugas keparlemenan harus ditempah sejak awal di partai, jadi literasi sistem ketatanegaraan dan sistem pemerintahan harus dimulai dari pengkaderan parpol. InsyaAllah kalau di PAN sejak dulu sudah jalan. Artinya begini, parpol harus menawarkan kader yang benar-benar berkualitas jangan sekedar memenuhi kuota caleg, itu sangat berbahaya. Anda bayangkan jika caleg yang terpilih hasil comot sana-sini kemudian terpilih apa mungkin parlemen bisa jalan?
Seorang caleg juga harus memiliki pengetahuan geopolitik memadai. Ini penting karena berkaitan dengan kebutuhan masyarakat yang kita wakili. Seorang caleg atau anggota DPRD itu pada prinsipnya mewakili wilayah dapilnya jadi mereka harus memahami kondisi sosio kultural masyarakat yang diwakilinya. Juga berlaku pada tataran serapan aspirasi untuk skala besar, karena anggota DPRD adalah perwakilan rakyat secara keseluruhan.
Berbicara tentang kualitas caleg yang maju saat ini, saya hanya mengatakan sumber daya manusia sangat penting, saya konsen pada kualitas. Publik bisa menilai sendiri mana yang benar-benar ingin memperjuangkan aspirasi rakyat atau sekedar agenda tahunan atau modus lain, saya pikir itu semua bisa terjadi. Kalau saya, sejak awal niatnya ingin menghadirkan nuansa baru di lembaga DPRD, InsyaAllah pengetahuan saya cukup untuk kapasitas seorang anggota DPRD dan saya berkomitmen maju sebagai caleg bukan untuk kepentingan pribadi, InsyaAllah kalau soal itu saya sudah clear, saya InsyaAllah lahir batin untuk kepentingan masyarakat.

(Bersambung)

Lihat juga hasil wawancara sebelumnya ⇒ Wawancara Khusus Garuda Daily dengan Wahyu Manuma Utama [1]

BACA LAINNYA


Leave a comment