Viral di Medsos, Diduga Anak Dianiaya Ibu Kandung

NEWS - Senin, 7 Mei 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY – Senin 7 Mei 2018, warga net dihebohkan dengan video dan foto yang di upload akun Yoyon Riadi di Grup Facebook Jemo Kito Selatan. Postingan itu memuat keterangan tentang penganiayaan yang dialami RN (4), warga Desa Karang Dapo Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM), yang diduga pelakunya adalah ibu kandungnya sendiri.

Postingan dengan status “Inila korban pengeniayaan nyo di lakukan nduak kandung sendiri, menurut kejadian ini la berulang ulang kali. Keterangan ini sesuai dengan pengakuan anak tsb (RN) warga karang dapo Kecamatan SAM. Mohon do’a adik sanak smg anak ini sllu di berikan kesehatan.amiiin…..”

Di dalam video, RN mengaku bahwa dia sering dipukuli menggunakan sepatu dan di rumah sering disuruh mencuci piring, masak air, nyapu dan cuci pakaian. Kalau itu semua tidak dikerjakan, RN pun mendapatkan kekerasan fisik.

Berikut percakapan dalam video dengan anak tersebut, “aku nila nyusuri kaba sampai kebesak ni kelo, nduak kaba mano ke nelusuri,” menggunakan bahasa daerah Seluma.

Saat ditanya bekas memar di pelipis wajah, “Au, kadang di pecuti dengan sepatu, di rumah masua piring, nyiqang ayiaq angat, nyesa, nyapu, kalau nido dianukah itu dilagoinyo, kadang dibatak ow galo nasi gulai, gulai dibatak ow nasi ditinggalkahnyo, pakaian sekolah aq galo nyesah temasuk pekakas harian aq, nyesa tai ading aq, aq la nyesahnyo,” kata RN juga dengan bahasa daerah.

Terpisah Kapolsek Iptu Sukari atas kejadian viralnya video tersebut mengatakan, anggota sudah meluncur ke lokasi.

“Anggota sudah di TKP, nanti akan kita panggil orang tuanya agar tidak terjadi lagi kekerasan ini, sampai saat ini belum ada laporan dari pihak keluarga maupun masyarakat,” kata Kapolsek.

Sementara itu Waka II DPRD Seluma Okti Fitriani, mengecam keras tindakan penganiayaan itu. Iapun segera berkoordinasi dengan Kapolsek SAM untuk mengambil tindakan.

“Kekerasan terhadap anak ini tidak boleh terjadi, Seluma memang di urutan kedua tingkat kekerasan. Masyarakat segera lapor ke polisi jika ditemukan KDRT atau kekerasan anak,” tegas Okti.

Sampainya, Kekerasan terhadap anak jangan dianggap urusan sepele.

“Jangan menganggap ini urusan sepele dan internal rumah tangga yang orang lain tidak boleh ikut campur. Saat ini diketahui anak tersebut trauma tidak mau pulang dari polsek,” ujar Okti. [YK]

BACA LAINNYA


Leave a comment