GARUDA DAILY – Langsung dipimpin sang nahkoda, Syafriandi, Tim Laut Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu berlayar menuju Pulau Tikus, Kamis, 27 Februari 2020, untuk survei terumbu karang dan spot diving di pulau dengan jarak sekitar 12 mil dari Pantai Jakat itu.

Survei ini untuk memetakan kondisi awal terumbu karang dan potensi spot diving, yang nanti akan dijadikan panduan bagi masyarakat yang ingin melihat terumbu karang dan diving di perairan Pulau Tikus.

“Untuk survei spot diving kita punya Tim Laut yang mayoritas berasal dari kalangan penyelam profesional. Tim Laut ini multifungsi, selain berperan sebagai security di Laut Kota Bengkulu mereka juga menunjang kebutuhan data DKP,” kata Syafriandi.

Dengan data ini diharapkan tak hanya bermanfaat bagi internal DKP saja, tapi juga masyarakat, khususnya wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Tikus.

“Saya pikir pembangunan yang baik harus berbasis data, kalau data sudah baik InsyaAllah program dapat diekseuksi dengan baik,” ujarnya.

Pulau Tikus, lanjut Syafriandi, memiliki banyak potensi alternatif selain potensi wisata. Akan tetapi, harus dilakukan pembenahan secara massif dan berkelanjutan. Misi awalnya menyelamatkan Pulau Tikus dari ancaman ‘hilang’. Selanjutnya mengoptimalkan pulau ini menjadi tempat berwisata berbasis konservasi.

“Misi awal kami menyelamatkan Pulau Tikus dari ancaman abrasi, kita sudah merencanakan membangun Pulau Tikus dengan konsep ekowisata artinya selain memaksimalkan manfaat kita juga peka terhadap isu lingkungan. Untuk program ini kita sudah menggandeng dua perguruan tinggi, UNIB dan UNIHAZ,” terangnya.

Baca juga Sukses Tarik 233 Mesin Kapal BBG, Kepala DKP Lirik Kapal Monitoring

Kendati harus diakui misi besar agar Pulau Tikus berdampak multisektoral terkendala minimnya pos anggaran di DKP. Namun ditegaskan Sayfriandi, bahwa inovasi dan komitmen jauh lebih penting.

“Survei hari ini adalah komitmen DKP untuk memaksimakan sekaligus menyelamatkan Pulau Tikus. Anggaran memang kendala tapi lebih penting dari itu soal inovasi, kalau punya niat dan memiliki visi untuk bersama-sama membangun kita bisa mencari alternatif anggaran, termasuk menggali sumber pembiayaan di tingkat kementerian dan sektor swasta, dan itu sudah kita lakukan,” pungkasnya. (Adv)