GARUDA DAILY – Antar internal RSUD dr M Yunus (RSMY) Bengkulu memberikan keterangan yang berbeda perihal listrik padam, yang diduga berkaitan erat dengan kasus meninggalnya bayi kembar pasangan suami istri, Sudarmono dan Sunarsi beberapa waktu lalu.

Jika Kepala Instalasi Sarana Prasarana Rumah Sakit (IPRS) Meliardi menyatakan pada waktu itu tidak ada listrik padam. Keterangan berbeda disampaikan Kasubag Humas Sukarmen dan Ketua Komite Keperawatan Desy Susanti, yang menyebutkan listrik padam selama lima menit.

Baca juga Ruang Inkubator RSMY Mati Lampu, Bayi Kembar Umur Satu Hari Meninggal Dunia

Berikut pernyataan Kepala IPRS seperti dilansir dari Nusantaraterkini.com:

Kepala IPRS (Instalasi sarana prasarana rumah sakit), Meliardi menyatakan hari ini (saat pasien dirawat) tidak ada mati lampu, kalaupun ada mati lampu di ruang ICU, ICCU, PICU dan Kamar Operasi sudah dilengkapi dengan genset yang akan otomatis menyala, berselang hanya satu menit saat terjadi mati lampu.

Sementara Kasubag Humas saat memberikan klarifikasi perihal kematian bayi kembar, Kamis, 21 Februari 2019 lalu, membenarkan bahwa listrik sempat padam, namun cuma lima menit.

“Listrik lima menit mati, tapi fungsi inkubator tetap berjalan meski mati lampu, karena ada fungsi charger,” katanya.

Disinggung tentang pernyataan Kepala IPRS, Sukarmen menjawab, “Soal ada yang bilang tidak ada mati lampu, mungkin itu mereka langsung ke bagian yang lain, tidak lewat saya, bagian kehumasan,”

Ditambahkan Ketua Komite Keperawatan yang juga meluruskan tentang informasi resmi RSMY.

“Di RSMY, informasi resmi rumah sakit adalah informasi yang disampaikan humas,” ujarnya.

Baca juga Ayah Bayi Kembar Meninggal Dunia: Lampu di Ruang Inkubator RSMY Padam Setengah Jam

Sebelumnya, kasus bayi kembar yang lahir secara prematur dan meninggal dunia ini menjadi sorotan publik. Pasalnya, menurut pengakuan ayah korban, kedua buah hatinya meninggal tersebut setelah ada insiden listrik padam di ruang inkubator.

Meski orang tua korban telah mengikhlaskan kejadian ini, namun ia berharap ada pembenahan yang dilakukan khususnya persoalan kelistrikan di ruang inkubator.

“Untuk Rumah Sakit M Yunus, kalau bisa pemerintah khususnya, tolong dimaksimalkan untuk di ruang bayi, kalau bisa diutamakan, jangan sampai terulang lagi mati lampu, seandainya ada gangguan kelistrikan, tolong pemerintah benahi, karena anak-anak yang masuk ke ruangan sana, sangat-sangat, harus butuh listrik. Saya pribadi dan keluarga tidak menuntut apa-apa, yang penting jangan sampai terulang lagi, pokoknya diutamakan di ruangan inkubator,” tutur Sudarmono, Selasa malam, 19 Februari 2019.

“Cukup anak saya, kejadian serupa jangan terjadi pada bayi-bayi yang lain, khususnya bayi yang lahir secara prematur,” harapnya.

Baca juga Ini Pesan Ayah Bayi Kembar yang Meninggal Dunia di Inkubator untuk RSMY

Kasus bayi kembar ini pun mengundang reaksi, salah satunya datang dari anggota DPR RI Susi Marleny Bachsin.

“Saya ucapkan turut berbelasungkawa, semoga kedua bidadari malaikat ini mendapat tempat di sisi Allah SWT, Aamiin. Tadi saya sudah mendengar cerita dari bapak Sudarmono, bagi saya pribadi itu greget sekali, saya rasa kalau cerita ini masyarakat Bengkulu ketahui, maka akan merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan saat ini,” kata Susi, usai mengunjugi kediaman duka, Rabu, 20 Februari 2019.

Disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bengkulu ini, pihak manajemen RSMY harus mengetahui kejadian ini, karena akan sangat berbahaya ketika listrik mati, khususnya di ruang inkubator.

“Dalam ruang inkubator, ruang operasi, kemudian ruang khusus lainnya, harusnya otomatis, kalau mati lampu gensetnya langsung bermain. Apalagi ini seluruh bayi-bayi yang ada di ruang inkubator,” sampai Susi. Baca selengkapnya Tidak hanya RSMY, Susi: kasus bayi kembar harus jadi pelajaran semua rumah sakit

Pihak RSMY juga telah memberikan klarifikasinya terkait hal ini. Baca ⇒ Soal Bayi Kembar Meninggal Dunia di Inkubator, ini Lima Poin Klarifikasi RSMY

Penulis: Doni S

Baca juga Rumah Sakit yang ‘SAKIT’