‘Seluma Ricuh’

PEMILU 2019 - Jumat, 15 Februari 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Simulasi pengamanan Pemilu 2019

GARUDA DAILY – Kericuhan terjadi di Kabupaten Seluma. Bermula dari tiga orang warga yang tidak terima hasil penghitungan suara di TPS. Ketiga orang tersebut mendatangi kantor camat, di mana sedang dilakukan perekapan suara di tingkat PPK, dengan membawa massa berjumlahkan 10 orang.

Mereka kemudian meluapkan ketidakpuasannya dengan melakukan aksi protes. Beruntung aparat kepolisian yang mengamankan lokasi bertindak cepat, melakukan penghadangan dan berhasil membubarkan massa. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sempat terjadi protes di TPS oleh tiga orang warga, dan saat perekapan surat di tingkat PPK, tiga orang warga kembali lagi melaksanakan aksi protes di kantor camat, dengan membawa massa sebanyak 10 orang dan melaksanakan aksi protesnya serta meluapkan ketidakpuasannya,” kata Kapolres Seluma AKBP I Nyoman Mertha Dana Melalui Kabag OPS AKP Chusnul Qomar.

Selain itu, ketegangan juga sempat terjadi ketika ada seorang warga yang ingin menggunakan hak pilihnya, namun tidak terdaftar di DPT. Terjadi perbedaan pandangan antara petugas dan warga.

“Pada saat pencoblosan berlangsung ada salah seorang tidak terdaftar di DPT dan warga tersebut tidak diterima, kemudian Kapolsek, KPPS dan saksi mengadakan rapat atas masalah itu dan hasilnya warga tersebut dapat mencoblos,” jelas Kabag OPS.

Baca Surat Suara Caleg DPRD Seluma Berubah

Kedua peristiwa di atas merupakan rangkaian simulasi pengamanan Pemilu 2019 yang dilakukan Polres Seluma. Simulasi PAM TPS ini diikuti 75 personel kepolisian, Kodim, KPU, Satpol PP dan tim kesehatan. Simulasi ini bertujuan guna mengantisipasi terjadinya keributan pada saat pencoblosan, penghitungan suara dan rekapitulasi suara.

Untuk diketahui, pada hari pencoblosan nanti, Polres Seluma menerjunkan sebanyak empat personel di setiap TPS se-Kabupaten Seluma, yang berjumlah 664 TPS.

Penulis: Yedi Kustanto

BACA LAINNYA


Leave a comment