Seluma-BS saling klaim batas wilayah

NEWS - Senin, 8 Mei 2017

Konten ini di Produksi Oleh :

Polemik Tabat Seluma-BS semakin memanas setelah masing-masing pemerintah daerah saling klaim batas wilayah

GARUDA DAILY – Dialog tentang polemik tapal batas (tabat) antara Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan (BS) memanas. Masing-masing pemerintah daerah saling klaim batas wilayah, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan mengklaim batas wilayah di jembatan Air Maras, Pemkab Seluma justru mengklaim batas wilayah keduanya di Desa Serian Bandung.

Situasi sedikit memanas tersebut hanya berlangsung sesaat setelah warga Pino membawa spanduk bertuliskan “Batas Alam Harga Mati”. Menyikapi hal itu, tim tabat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengambil kesimpulan tim tabat provinsi akan memverifikasi batas wilayah ke dua daerah yang berseteru ini.

Pemprov sendiri juga sudah melakukan verifikasi tabat bersama Pemkab Seluma dan BS, Senin 8 Mei 2017. Verifikasi pertama dilakukan pada TK 18 yaitu di lokasi Muara Air Maras Desa Serian Bandung Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM), menyusul TK 17 di Cugung Lirik Pesisir Pantai Maras, selanjutnya TK 16 Desa Padang Beriang Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan, yang berbatasan dengan Desa Talang Alai Kecamatan SAM Kabupaten Seluma. TK 15 lokasi Ulu Tebat Mayan, selanjutnya TK 14 lokasi Bukit Tunjuk Kecamatan SAM.

Dikatakan Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Dedi Junaidi S selaku tim verifikasi, posisi Pemprov sebagai penengah antara kedua belah pihak, yang nanti hasil Verifikasi akan diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sementara itu, terkait ketidakhadiran Bupati BS Dirwan Mahmud saat verifikasi TK 17, itu berarti telah menyetujui keputusan tim verifikasi.

Lanjut Dedi, berdasarkan draf terakhir Gubernur Bengkulu, TK 17 berada di jembatan Air Maras, sedangkan di draf awal TK 17 berada di Cugung Lirik Pesisir Muara Maras Desa Serian Bandung.

“Setelah didapat berita acara kedua hasil verifikasi kemudian akan kami laporkan ke Gubernur untuk disampaikan ke Kemendagri,” beber Dedi.

Di sisi lain, Sekretaris Daerah Seluma Irihadi menjelaskan, pihak Pemkab BS sudah diundang, Bupati Seluma datang tapi BS tidak datang.

“Perwakilannya asisten saja yang datang, desa di perbatasan ini seluruh administrasi di Kabupaten Seluma, banyak orang-orang tua yang tahu asal mula dan tabat,” ungkap Irihadi. [Yk]

BACA LAINNYA


Leave a comment