GARUDA DAILY – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah disarankan untuk fokus dalam bekerja mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, daripada latah ikut-ikutan mendukung Paslon Capres dan Cawapres RI.

Hal ini disampaikan Pengamat Politik dan Pemerintahan Elfahmi Lubis, guna menanggapi Rohidin yang diperiksa Bawaslu Provinsi Bengkulu, terkait dugaan pelanggan pemilu pada acara deklarasi Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma’aruf Amin beberapa waktu lalu.

Baca Setelah Gubernur, Giliran Bupati Kepahiang dan Bengkulu Selatan Dipanggil Bawaslu

Pemeriksaan tersebut, kata Elfahmi, sangat tidak nyaman dipandang publik, apalagi sebelum diperiksa Rohidin tampak diambil sumpah di bawah kitab suci Alquran.

“#nggak enak kan lihat pemimpin disumpah kayak ini, terlepas terbukti atau tidak tuduhan pelapor” tulis Elfahmi Lubis di laman Facebook miliknya, seperti dilansir Bengkuluinteraktif.com.

Akademisi sekaligus dosen di UMB ini kemudian menyarankan Rohidin untuk lebih fokus dalam bekerja, ketimbang mendukung salah satu capres.

“Saran saya pada pak gubernur, fokus ajalah bekerja dan melayani rakyat sehingga terwujud kesejahteraan dan kemakmuran. Dari pada ikut-ikutan latah#” tulisnya lagi.

Baca 10 dari 11 Kepala Daerah di Bengkulu, Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’aruf

Sekedar mengingatkan, Rohidin telah memberikan klarifikasinya terkait dugaan pelanggaran pemilu kepada Bawaslu Provinsi Bengkulu, Jumat 18 Januari 2019, dimana disinyalir ada penggunaan fasilitas negara berupa kendaraan dinas.

Pada acara deklarasi tersebut, 10 dari total 11 jumlah kepala daerah se-Provinsi Bengkulu mendeklarasikan dukungannya untuk Paslon Capres dan Cawapres Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma’aruf Amin, Minggu 13 Januari 2018.

Ke-10 kepala daerah tersebut yakni, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Bupati Seluma Bundra Jaya, Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi, Bupati Kaur Gusril Fauzi, Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli, Bupati Bengkulu Utara Mian, Bupati Mukomuko Choirul Huda, Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid, Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi dan Bupati Lebong Rosjonsyah. (Red)