RSUD Tais Tolak Pasien, DPRD Tegas: Direkturnya Mundur Saja

KABAR DAERAH - Rabu, 16 Februari 2022

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY – Wiwin Herwini diminta untuk meletakkan jabatannya sebagai Direktur RSUD Tais jika tidak mampu melakukan pembenahan kinerja, khususnya pelayanan kepada masyarakat.

Ketua Komisi II DPRD Seluma Sudi Hermanto mengatakan, cuma ada dua pilihan yang bisa diambil, yakni segera lakukan pembenahan atau mengundurkan diri.

“Karena ini sifatnya pelayanan langsung kepada masyarakat, maka ada dua pilihan yang bisa dilakukan, segera berbenah diri atau jika memang dirasa tidak mampu lagi lebih baik mundur saja,” kata Sudi saat sidak ke RSUD Tais, Rabu, 16 Februari 2022.

Sidak ini juga guna merespon penolakan pasien yang dilakukan pihak rumah sakit.

“Kami memang sudah mendengar soal kabar tersebut, sehingga hari ini kami ingin memberikan peringatan kepada manajemen RSUD Tais, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa pandang bulu,” ujar Sudi.

Apalagi kasus tersebut bukan yang pertama kali terjadi, beberapa bulan yang lalu kabar pasien tidak dilayani dengan baik juga sempat mencuat. Belum lagi kasus-kasus terdahulu.

“Jadi saya tegaskan, apapun alasannya, apapun keluhannya, ada atau tidaknya dokter, bisa atau tidaknya dilakukan perawatan di RSUD Tais, mau pengguna BPJS atau umum, tidak ada alasan lagi untuk menolak pasien di rumah sakit ini,” tukas Sudi.

Pada kesempatan itu, Komisi II juga langsung mengecek satu persatu ruangan yang ada di RSUD Tais. Hasilnya, masih ditemukan sejumlah kamar mandi dengan kondisi rusak. Tak ayal, hal ini kembali membuat para wakil rakyat ini kembali geram.

“Masa kamar mandi rusak sudah satu bulan tidak diperbaiki, bagaimana pasien mau sehat kalau manajemen RSUD Tais tidak sehat,” ketus Sudi.

Sementara itu, Kabid Keperawatan RSUD Tais Raden Sanata menjelaskan perihal kabar penolakan pasien yang mencuat di media sosial.

“Terkait dengan kabar penolakan tersebut, perlu kami luruskan bahwa memang pihak yang tengah piket menyarankan untuk kembali datang besok, karena memang dokter spesialis sedang tidak masuk. Namun pasien bersama keluarga langsung meninggalkan IGD dan saat dipanggil untuk diperiksa mereka tidak ingin lagi,” jelasnya.

Untuk diketahui, kabar penolakan pasien tersebut diunggah oleh akun Facebook Ayuk Teta. Dalam postingannya tersebut ia menceritakan kejadian yang dialami seorang emak-emak yang membawa putrinya yang demam sudah seminggu. Bukannya dilayani, pasien justru disuruh pulang dan datang lagi keesokan harinya karena dinilai tidak urgen.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan tenaga kesehatan (nakes) yang ada di sana sibuk main HP. Merasa tak dilayani dengan baik, emak-emak tersebut akhirnya membawa putrinya ke dokter praktek. (Adv)

Penulis: Yedi Kustanto

BACA LAINNYA


Leave a comment