Rebusan Ubi Basi, Jadi Santapan Manusia Rantai

NEWS - Senin, 25 Desember 2017

Konten ini di Produksi Oleh :

Iki Saputra (18) warga Desa Karang Anyar Kecamatan SAM mengalami Gangguan Kejiwaan

GARUDADAILY – Melihat sosok manusia rantai, Iki Saputra (18) warga Dusun III Desa Karang Anyar Kecamatan Semidang Alas Maras sudah sebulan dengan kedua kaki dan tangan yang terikat rantai, akibat penyakit gangguan kejiwaan yang dialaminya  sudah meresahkan, warga terpaksa memasung untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Manusia rantai yang ditinggal sejak kecil oleh ayahnya hidup berdua dengan seorang wanita tua yaitu Susi (50) ibu kandung dari ‘Iki’ yang diketahui dari keterangan warga setempat  juga mengalami gangguan kejiwaan tapi tidak seperah yang dialami anaknya.

Waka II DPRD Seluma Okti Fitriani menenteskan airmata saat menunjukan makanan keluarga Iki, Rebusan ubi basi dan beras tinggal segumpal.

Ibu dan anak ini tak tersentuh tangan Pemerintah Desa maupun Pemerintah Daerah seluma,  Pasalnya Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  (BPJS) Kesehatan mereka tidak punya, Kartu Keluarga (KK) mereka tidak ada, bantuan yang dikucurkan Pemerintah  Pusat yang lagi marak saat ini seperti PKH, Raskin dan bantuan lainnya tak sampai ke keluarga kecil ini, tetangga disekeliling rumahnya yang cukup baik memperhatikan dan sering memberikan makanan dan beras.

Piman (70) salah satu warga Desa Karang Anyar Kecamatan SAM yang tidak jauh dari rumah manusia rantai (Korban Pemasungan) menyampaikan alasan dipasungnya ‘Iki’ dikarenakan sudah meresahkan warga Desa Karang Anyar.

“Baru sebulan dio ni keno selamo ini belum, tiduk di masjid azan jam 02.00 wib dinihari  sedangkan belum sampai waktu azan Subhu, dan sering ngajak orang belago warga – warga sini, takut terjadi apo-apo itulah  tepakso dipasung, “Kata Piman dengan kental menggunakan bahasa Seluma. Minggu (24/12).

Dikunjungi Waka II DPRD Seluma Okti Fitriani yang didampingi perwakilan Pemerintah Daerah Seluma Kepala Bagian Ekonomi Setda Seluma Zuraini. Untuk membantu kedua ibu dan anak ini dibawah kerumah sakit Jiwa Bengkulu agar bisa segera diobati.

Waka II DPRD Seluma ini mendadak menangis  setelah masuk kedalam kediaman manusia rantai, melihat piring diatas rak yang berisi ubi kayu rebus yang sudah basih “Astagfirullah” ucapnya sambil mengahapus tetesan air mata dan melihat beras didalam karung yang hanya tinggal segumpal tangan.

“Ya Allah masih ada yang seperti ini, Ubi rebus sudah basi, “Seduh okti sambil meneteskan air mata.

Okti dan Kabag Ekonomi yang langsung memanggil kepala Desa agar membuatkan Data untuk dibuatkan Kartu Keluarga dan BPJS, biar proses cepat pengurusan KK dan Kartu BPJS langsung diambil Alih Kabag Ekonomi,  sehingga bisa secepatnya dibawa kerumah sakit jiwa Bengkulu untuk diobati. Okti juga menegaskan kepada warga untuk tidak pernah lagi memasung warga yang lagi sakit gangguan kejiwan.

“Seharusnya pemasungan tidak boleh lagi dilakukan sudah ada aturannya, jika terjadi hal seperti ini segera laporkan keDinas Sosial Seluma agar bisa langsung dibawah kerumah sakit jiwa, “tegas Okti. 

Waka II DPRD Seluma ini juga memberikan bantuan berupa Biskuit Susu satu dus dan Beras satu kaleng, serta dua jerek ikan belanak untuk sayur manusia rantai dan ibunya.

“Semoga bantuan ini bermemfaat, dikarenkan ini hari libur iki dan ibunya belum bisa langsung dibawah kerumah sakit biasanya pada hari kerja yaitu hari rabu (28/12), kalau hari kerja prosesnya cepat bisa langsung dijemput namun saya minta untuk ditemani keluarga dulu sementara selama dua hari nanti dirumah sakit jiwa, “beber Okti.

Warga Dusun III Desa Karang Anyar Kecamatan SAM juga meminta kepada Waka II dan Kabag Ekonomi  membawa Iki dan ibunya kerumah sakit jiwa agar sama-sama diobati. 

Waka II DPRD Seluma Okti Fitriani saat menyerahkan bantuan kepada keluarga Iki.

Penulis Feature : Yedi Kustanto

BACA LAINNYA


Leave a comment