Pilpres 2019, Mahasiswa Deklarasi Tolak Hoaks dan Golput

PEMILU 2019 - Selasa, 26 Maret 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Diskusi publik/Tribunnews.com

GARUDA DAILY – Orange Media dari Universitas Mercu Buana menggelar diskusi publik dengan tema ‘Optimalisasi Peran Media Massa dalam Menyikapi Golput dan Hoaks 2019’.

Maraknya hoaks yang berkembang dalam pelaksanaan Pilpres 2019 menjadi bahasan dakam diskusi publik ini.

Dalam acara tersebut, mahasiswa tak hanya berdiskusi, tapi juga melakukan deklarasi anti hoaks dan golput.

Terhadap berita-berita hoaks yang disebarkan di media sosial, para mahasiswa tersebut mengecamnya.

“Kami siap melawan munculnya berita-berita hoax yang berkembang apalagi terkait dengan pemilu 2019,” ujar mahasiswa, di Gedung Pusdiklat Kemenkominfo, Jakarta Barat, Selasa, 26 Maret 2019.

Ia mengatakan Orange Media siap memberikan contoh bagaimana membuat berita yang layak untuk dibaca tanpa ada unsur kebohongan terhadap publik.

Selain itu, para mahasiswa juga menegaskan akan menggunakan hak suaranya pada pemilu 2019 mendatang.

“Mengajak kepada seluruh mahasiswa Indonesia dan Rakyat Indonesia untuk mensukseskan pemilu 2019 tanpa Golput,” katanya.

Pengamat komunikasi politik Ghazaly Ama La Nora meminta agar media massa memiliki peran terkait dampak buruk golput dan bahaya berita hoaks.

“Media Massa diharapkan menjadi kontrol yang efektif, tidak menjadi pemain ketiga. Media juga harus memegang etika, media harus mencegah berita-berita hoax,” kata Ghazaly.

Sementara Mahyudin dari Bawaslu mengajak mengajak masyarakat dan mahasiswa untuk ikut serta dan berperan aktif dalam pengawasan pemilu 2019.

“Kita meminta peran teman teman dan partisipasi masayarakat dalam pengawsan ketika adanya terjadi pelanggran yang dilakukan Peserta Pemilu 2019. Semangat demokrasi estafet ini perlu dimulai sekarang, bahwa kita sebagai generasi milenial harus menjadi yang terbaik,” kata Mahyudin.

Lebih lanjut, Plt Kabag Publikasi Kemkominfo Daoni Diani Hutabarat juga menyampaikan pentingnya untuk memilah pemberitaan yang dianggap benar dan menyaring semua informasi yang akan disebar di media sosial.

“Kuncinya adalah saring sebelum sharing (menyebarkan), kita harus dewasa dan bijak dalam menyikapi informasi-informasi yang kita terima lewat media apapun. Lawan hoaks dengan tidak ikut membagikan kepada orang orang di sekitar,” ucap Daoni. (Red)

Sumber: Tribunnews.com/Vincentius Jyestha

BACA LAINNYA


Leave a comment