GARUDA DAILY – Pengisian BBM Solar bersubsidi yang dilayani SPBU untuk kendaraan jenis dump truck atau kendaraan yang digunakan untuk mengangkut material, seperti batubara, pasir, tanah, dan material lainnya menjadi salah satu indikasi penyaluran BBM bersubsidi di Bengkulu tidak tepat sasaran.

Hal tersebut diungkapkan Kadis ESDM Provinsi Bengkulu Donni Swabuana. Ia menjelaskan, persoalan antrean kendaraan di SPBU yang menyediakan solar bersubsidi ini tidak hanya terjadi di wilayah Kota Bengkulu, namun turut terjadi di kabupaten lainnya yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagian besar antrean kendaraan tersebut didominasi kendaraan jenis dump truck, yang mengangkut material yang seharusnya tidak memakai solar subsidi. Seharusnya kendaraan yang berhak mengisi BBM Solar bersubsidi ialah pengangkut sembako, angkutan penumpang umum, angkutan pertanian bukan skala perkebunan, serta logistik UMKM.

“Sebenarnya kebijakan itu menjadi bahan pembicaraan saat pertemuan dengan Asisten II Pemda Provinsi Bengkulu dan Pertamina, itu bentuk identifikasi awal pihak-pihak yang memang tidak berhak menikmati BBM Solar bersubsidi. Jadi sebenarnya sederhana saja, siapa yang dump truck tidak berhak untuk menikmati solar bersubsidi ini,” terang Donni (2/12).

Menyikapi permasalahan itu, pihak SPBU diminta selektif dalam memilah kendaraan yang berhak melakukan pengisian solar subsidi dan menolak pengisian BBM bersubsidi bagi yang tidak berhak agar penyaluran tepat sasaran.

“Kalau seluruh SPBU memberlakukan seluruh dump truck tidak dilayani untuk solar bersubsidi maka yang menjadi persoalan penikmat solar bersubsidi tidak tepat sasaran akan terselesaikan,” ujar Donni. (ADV)