Okti: bupati baru tidak boleh syndrome of power

NEWS - Jumat, 5 Maret 2021

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY – Anggota DPRD Seluma Okti Fitriani menegaskan, bupati baru tidak boleh syndrome of power. Jangan menggunakan kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri dan jangan baru dilantik sudah membuang yang bukan pendukungnya.

“Karena baru masuk evaluasi dan pelajari dulu bagaimana Pemerintahan Kabupaten Seluma ini akan dibawa ke mana?” tegas Okti belum lama ini.

Okti tak menampik jika terpilihnya Erwin Octavian dan Gustianto adalah harapan baru bagi masyarakat. Karenanya pekerjaan berat menanti, banyak hal yang harus segera dilakukan. Visi misi yang diterjemahkan dalam program-program harus tertuang di Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kemudian program 100 hari kerja, jadikan juga sebagai waktu untuk melakukan evaluasi pemerintahan secara bijak.

“Terpilihnya bupati dan wabup baru merupakan harapan baru masyarakat Seluma untuk Seluma lebih baik, apalagi jika program 1000 jalan mulus dapat diwujudkan dalam pemerintahan Erwin-Yayan,” kata Okti.

Kendati pada Pilkada 2020 berada di posisi yang berseberangan, namun ditegaskan Okti, dirinya bersama dewan lainnya siap mengawal dan mendukung program kepala daerah terpilih sepanjang itu untuk kebaikan Seluma.

“Kita objektif saja. Jika baik kita dukung, jika kurang baik kita akan kritik. Fungsi kontrol merupakan kewenangan DPRD, apalagi kita (Gerindra) satu fraksi di DPRD. Bukan pengusung bukan berarti tidak mendukung program,” tegasnya lagi.

Sebelumnya, Bupati Seluma Erwin Octavian telah lebih dulu menyatakan bahwa tidak ada lagi istilah paslon satu, dua, ataupun tiga. Semuanya harus bersatu.

“Kepada pendukung, parpol dan masyarakat Seluma, dan semua pihak agar kita bersama-sama untuk membangun Seluma yang lebih baik, tidak ada lagi 01, 02, dan 03, kita semua sama. Mari kita bersatu untuk kemajuan Kabupaten Seluma,” tegas Erwin.

Penulis: Yedi Kustanto

BACA LAINNYA


Leave a comment