Murid SDN 62 Berkurang

NEWS - Kamis, 19 September 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Ilustrasi/moeslimchoice.com

GARUDA DAILY – Pasca pindah massal, jumlah murid SDN Kota Bengkulu berkurang, dari jumlah sebelumnya 378 menjadi 280. Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlahnya semakin berkurang, jika masih ada wali murid memilih memindahkan anaknya ke sekolah lain. Hal ini buntut dari polemik lahan SDN 62 antara Pemerintah Kota Bengkulu dan ahli waris.

“Kalau dari laporan kemarin ada 72 siswa yang pindah, ada yang SDN 19, ada yang SDN 51, ada yang SDN 59 dan beberapa sekolah. Awalnya 378, sekarang kan sekarang lebih kurang tiga ratusan dikurangi 72 dan yang sebelumnya jadi sekarang totalnya ada sekitar dua ratus delapan puluhan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Rosmayetti, Rabu, 18 September 2019.

Baca juga Polemik SDN 62, Preseden Buruk Dunia Pendidikan Bengkulu

Dijelaskannya, Dinas Pendidikan akan mengakomodir jika memilih untuk pindah sekolah.

“Sesuai dengan apa yang sudah kita sampaikan baik di media ataupun di berbagai pihak, bahwa anak yang ingin pindah definitif itu kita fasilitasi dan itu semua sudah selesai dan malah ada yang direkomendasikan pindah kembali lagi ada beberapa orang. Ya artinya kita mengakomodir apa yang menjadi keinginan orang tua sehingga anak-anak itu tidak terlantar lagi pendidikannya,” jelas Rosmayetti.

Baca juga Ratusan Murid SDN 62 Telah Pindah Sekolah

Kepada pihak sekolah yang baru, ia katakan agar tidak memberatkan, semisal persoalan seragam.

“Untuk sementara tetap menggunakan pakaian SDN 62 karena Kita sudah wanti-wanti sama sekolah terima apa adanya mereka, jangan sampai memberatkan mereka karena harus membeli pakaian baru sehingga menjadi polemik baru,” kata Rosmayetti.

Baca juga Wali Murid SDN 62: semoga tidak ada karma untuk Pemkot Bengkulu

Sekedar mengingatkan, polemik ini membuat pemkot mengambil solusi memindahkan kegiatan belajar dan mengajar SDN 62 ke SDN 51 dan 59 hingga dibangunnya gedung sekolah yang baru. Sementara wali murid yang memilih memindahkan anak-anaknya tidak sepakat dengan solusi itu, salah satu dasar pertimbangannya adalah sekolah sementara tidak efektif dan efisien, karena harus masuk siang. Mereka juga menyayangkan sikap pemkot yang dinilai ego karena lebih memilih membangun gedung baru ketimbang membayar lahan dan gedung yang sudah ada.

Baca juga Wali Murid SDN 62: Dewan Hadir Tanpa Solusi

Penulis: Kelvin Aldo

BACA LAINNYA


Leave a comment