Kebiasaan ‘Gonta-ganti’ Hambat Pembangunan Negeri

NEWS - Senin, 12 Juni 2017

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY – Pergantian personil dalam struktur pemerintahan memang dipandang perlu sebagai langkah memperbaiki kinerja. Dengan rotasi jabatan atau mutasi, artinya sebuah organisasi terus melakukan evaluasi. Namun keseringan ‘gonta-ganti’ pun malah tidak baik bagi kinerja organisasi.

Pengamat Ekonomi Pembangunan Universitas Bengkulu, Dr. Retno Agustina Ekaputri, M.Sc

Pengamat Ekonomi Pembangunan Universitas Bengkulu (Unib) Dr. Retno Agustina Ekaputri, M.Sc mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan yang dilakukan secara terus menerus dalam tempo yang singkat, sangat mengahambat proses pembangunan.

“Pergantian kepala dinas secara terus menerus, tentu sangat menghambat penyerapan anggaran. Ya artinya menghambat pembangunan,” ujar Retno.

Menurutnya, proses pergantian yang dilakukan secara cepat membuat pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya sudah terlaksana jadi terhambat.

“Harusnya tidak begitu, di jeda dulu lah. Sehingga yang bersangkutan bisa bekerja dulu. Kalau digonta-ganti terus kapan mau kerjanya ? Baru duduk, eh udah diganti lagi,” kata Koordinator Program Studi Pascasarjana Perencanaan Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unib ini.

Padahal keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kemampuan kerja antar lembaga yang ditunjuk sebagai pembantu kepala daerah. Tinggal bagaimana seorang “leader” mampu mengelola sumberdaya yang tersedia dan memaksimalkan kinerja timnya.

“Bengkulu emang terkenal tuh. Perubahan personel atau mutasi pegawai sangat cepat. Itu pengaruhnya tinggi sekali,” paparnya. (YC)

BACA LAINNYA


Leave a comment