GARUDA DAILY – Di tengah rasa dukanya yang mendalam karena kehilangan sang buah hati, bayi kembar yang meninggal dunia di ruang inkubator RSUD M Yunus (RSMY) Bengkulu, setelah sebelumnya lahir secara prematur, Sudarmono selaku menyampaikan pesan dan harapannya.

“Untuk Rumah Sakit M Yunus, kalau bisa pemerintah khususnya, tolong dimaksimalkan untuk di ruang bayi, kalau bisa diutamakan, jangan sampai terulang lagi mati lampu, seandainya ada gangguan kelistrikan, tolong pemerintah benahi, karena anak-anak yang masuk ke ruangan sana, sangat-sangat, harus butuh listrik. Saya pribadi dan keluarga tidak menuntut apa-apa, yang penting jangan sampai terulang lagi, pokoknya diutamakan di ruangan inkubator,” tuturnya, Selasa malam, 19 Februari 2019.

https://www.instagram.com/p/BuFgQguF-g1/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1knyj52x44z8l

Dia dan keluarga tidak akan meminta apa-apa, apalagi menuntut, namun ia berharap ada pembenahan yang dilakukan khususnya persoalan kelistrikan di ruang inkubator.

“Cukup anak saya, kejadian serupa jangan terjadi pada bayi-bayi yang lain, khususnya bayi yang lahir secara prematur,” harap Sudarmono.

Baca Ayah Bayi Kembar Meninggal Dunia: Lampu di Ruang Inkubator RSMY Padam Setengah Jam

Melansir berita sebelumnya, bayi kembar pasangan suami istri, Sudarmono dan Sunarsi, lahir pada Senin dini hari, 18 Februari 2019. Karena lahir prematur, bayi kembar tersebut langsung mendapatkan perawatan intensif dan dimasukkan ke inkubator. Namun sekitar pukul 14.00 WIB, di hari yang sama, bayi pertama meninggal dunia. Kemudian bayi kedua juga meninggal dunia pada keesokan harinya, sekitar pukul 06.00 WIB. Bayi kedua meninggal dunia setelah lampu padam di ruang inkubator selama setengah jam.

Baca Ruang Inkubator RSMY Mati Lampu, Bayi Kembar Umur Satu Hari Meninggal Dunia

Kejadian listrik padam tidak hanya terjadi pada saat meninggalnya bayi kedua, sebelum bayi pertama meninggal, listrik mati di ruang inkubator juga sempat dua kali terjadi, selama lebih kurang setengah jam.

Penulis: Doni S