GARUDA DAILY – Turut prihatin dengan nasib pasangan suami istri yang sudah lanjut usia (lansia), Miliki (74) dan Milda (64), warga Desa Petai Kayu Kecamatan Semidang Alas, yang minggu-minggu ini ramai diberitakan media massa lantaran tinggal di sebuah gubuk yang jauh dari kata layak selama 14 Tahun, Sekda Seluma Irihadi, didampingi Plt Kadis Perkim Ramlan Effendi dan Camat Semidang Alas Idham, turun langsung ke lokasi dan memberikan bantuan, berupaka makanan.

Baca Miris, 14 Tahun Lansia di Seluma ini Tinggal di Gubuk, Pemkab Seluma Kemana?

Tak hanya itu, sekda atas nama Pemkab Seluma juga akan membangun sebuah rumah untuk lansia tersebut.

Saat kunjungannya itu, Irihadi meminta camat dan kades kalau ada hal yang seperti ini untuk segera dilaporkan.

“Saya minta kades dan camat, kalau ada Warga kita yang seperti ini tolong cepat dilaporkan. Jangan didiamkan saja apa lagi ini sudah 14 tahun,” tegasnya, Kamis 30 November 2017.

Desember, lanjut Irihadi, pemkab segera membangun rumah untuk Miliki dan Milda.

“Rumah yang akan dibangun minimal semi permanen, WC dan sumur, akhir Desember ini harus dibangun,” ujar Irihadi.

Sementara itu, Plt Kadis Perkim mengatakan, pembangunan Rumah Tidak layak Huni (RTLH) di Kabupaten Seluma tahun 2017 terdapat di dua Kecamatan, Sukaraja dan Ilir Talo. Bantuan langsung dari kementerian tersebut dikelola oleh satker, Perkim hanya menerima laporan.

“Sedangkan dari dana APBD kita tidak ada dianggarkan untuk RTLH, ya seharusnya ada minimal lima, jumlah RTLH di Kabupaten Seluma saat ini tembus diangka 4.000 lebih. 716 RTLH di antaranya berada di Kecamatan Semidang Alas,” ungkap Ramlan.

Sampai dengan saat ini sudah banyak bantuan yang mengalir kepada pasangan lansia tersebut, namun Bupati Seluma Bundra Jaya belum diketahui apakah akan mengunjungi lansia itu atau tidak. Baru Dinas Sosial, Perkim, PKK dan Sekda yang langsung turun karena prihatin masih adanya warga yang tinggal di gubuk reok selama 14 Tahun. [YK]