Di Reses Perdana Ariyono Gumay: Warga Ngeluh Angka Pengangguran Tinggi di Kota Bengkulu

NEWS - Sabtu, 7 Desember 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Reses Anggota DPRD Kota Bengkulu Ariyono Gumay

GARUDA DAILY – Dalam rangka menyerap dan menjemput aspirasi masyarakat, Ariyono Gumay menggelar reses perdananya sebagai anggota DPRD Kota Bengkulu sejak dilantik Agustus 2019 lalu.

Berbagai persoalan disuarakan warga masyarakat yang hadir, seperti minimnya tempat pemakaman, kantor kelurahan dan kecamatan yang tak memadai, juga angka pengangguran terdidik yang terbilang tinggi. Begitu juga aspirasi lainnya.

Menanggapi tingginya angka pengganguran dari lulusan SMA dan perguruan tinggi yang dikeluhkan warga kota, Ariyono dengan bahasa satire (sindiran) menyebutkan Pemerintah Kota Bengkulu hanya fokus pada jalan dan lampu. Padahal pengentasan pengangguran harusnya menjadi salah satu program pemerintah.

“Harusnya saya jadi walikota (satire) karena porsi yang disampaikan ini adalah porsinya walikota, tetapi saya mencoba menjawab apa yang menjadi keresahan masyarakat. Karena tugas dewan adalah melakukan pengawasan, penganggaran dan legislasi, sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Bengkulu, sementara program kerja itu wewenang walikota,” kata Ariyono, Sabtu, 7 Desember 2019.

Pemkot Bengkulu, lanjutnya, fokus dengan jalan dan lampu. Hal ini sekaligus menjawab aspirasi tentang kantor kelurahan dan kecamatan yang tak memadai.

“Jadi dari awal kota ini memang fokus dengan jalan dan lampu, jadi kalau kita mengusulkan rehab kelurahan, coret, kita mengusulkan rehab kecamatan, coret, karena mereka dari awal memang merencanakan lampu dan jalan, kesehatan dan pendidikan itu tambahannya,” ungkap Ariyono.

Hal itu terlihat dari rencana realisasi pengajuan utang pemkot ke Bank Jabar Banteng (BJB) sebesar Rp250 miliar, yang terfokus di dua OPD.

“Terfokus pada Dinas PU dan Dinas Perhubungan, itu kurang lebih 150 miliar untuk PU, kurang lebih 100 miliar di Dinas perhubungan untuk lampu,” tukasnya.

Kendati demikian, Ariyono menegaskan, secara keseluruhan aspirasi yang berhasil ia tampung pada reses perdananya ini, akan menjadi bahan atau materi yang akan ia perjuangkan di parlemen, dan mengusulkannya ke pemerintah kota.

“Banyak aspirasi yang saya terima, ada yang sudah terakomodir di APBD 2020. Yang belum diakomodir akan kita bahas pada pembahasan APBD perubahan. Tadi saya juga menyampaikan hal-hal apa saja yang menjadi prioritas ke depan, dan apa-apa saja yang sudah saya kerjakan, sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap amanah yang telah diberikan masyarakat kepada saya,” ujar Ariyono.

Sekedar untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu per Agustus 2019, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Bengkulu menduduki peringkat kedua tertinggi dari 10 kabupaten/kota se-provinsi Bengkulu, sebesar 4,29 persen.

Samisake Diaudit

Pada kesempatan yang sama, diungkapkan bahwa program Samisake akan kembali bergulir, dan sudah dianggarkan di APBD 2020 yang baru disahkan akhir November lalu. Namun disampaikan Ariyono, sebelum program dilaksanakan, akan dilakukan audit terlebih dahulu.

“Kemarin dari teman-temen meminta untuk diaudit, nanti kita lihat dulu hasil audit. Sudah kita anggarkan untuk samisake, tetapi kita masih menunggu hasil dari audit pelaksanaan samisake sebelumnya,” tandas Ariyono.

Penulis: Kelvin Aldo

BACA LAINNYA


Leave a comment