Posted on 29/11/2017

GARUDA DAILY – Latar belakang pendidikan bukanlah hal yang bisa menghambat suatu kinerja seseorang untuk bekerja secara maksimal. Seperti yang dilakukan Desmawati, SH, sosok Kartini dari Bumi Swarang Patang Stumang, meski bergelar Sarjana Hukum tapi ia mampu mengemban amanah yang diberikan padanya. Sejak ditunjuk menjadi Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah Balai Benih dan Palawija (UPTD BBIPP) Sukabumi Kecamatan Lebong Sakti awal tahun 2017 lalu.

Ya Desmawati, meski basict pendidikannya bukanlah di bidang pertanian, tapi ia membuktikan kalau Lebong bisa tanam padi 2 sampai 3 kali dalam setahun. Seperti yang diketahui, lahan BBIPP yang memiliki luas sekitar 5,5 hektare ini termasuk dalam 6 Kecamatan yang kini diprogramkan untuk percepatan turun tanam oleh Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Lebong, agar kawasan tersebut bisa turun tanam 2-3 kali dalam setahun.

Tapi Desmawati ternyata telah satu langkah lebih awal melukan hal itu dan terbukti di Kabupaten Lebong bisa menamam padi hingga 3 kali dalam setahun.

“Penanaman padi atau musim tanam (MT) 1 dilakukan pada Desember 2016 lalu, MT 2 pada bulan mei 2017 karena ada jeda satu bulan untuk pembajakan lahan. Hari ini (29 November 2017) kita kembali melakukan penanaman untuk yang ketiga kalinya, dan harapan kita hasil yang kita dapat selalu baik seperti 2 kali MT sebelumnya,” ungkap wanita berdarah Rejang jebolan Universitas Bengkulu (UNIB) ini.

Selain menanam padi, Desmawati juga mempelajari siklus atau pola perkembangan tikus, yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi petani Lebong, sejak ia masih menjabat sebagai Kasi Perbenihan di UPTD BBIPP ini. Dengan demikian dia bisa menghindari serangan hama tikus tersebut, serta berharap masyarakat tidak takut untuk menamam padi Lebong lebih awal seperti yang dicanangkan DPP Lebong.

“Harapan saya, semua petani di Lebong bisa segera ikut turun tanam karena Dinas Pertanian dan Perikanan Lebong telah melakukan program percepatan turun tanam, supaya ke depannya Kabupaten Lebong bisa kembali menjadi lumbung padi seperti yang kita harapkan bersama, karena masyarakat Lebong ini mayoritas petani, saya pun anak dari seorang petani,” demikian Desmawati. [trf/Adv]