Dengan Bersinergi, Kekurangan Anggaran Pemkot Bisa Ditutupi Pemprov

PEMILU 2019 - Kamis, 13 September 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

Posted on 13/09/2018

GARUDA DAILY – Anggota DPRD Kota Bengkulu Suimi Fales menyarankan Pemkot Bengkulu dapat bersinergi dengan Pemprov Bengkulu dalam hal mendukung pembangunan di Kota Bengkulu membangun. Dengan Sinergisitas yang terbangun, ia optimis kekurangan anggaran di Kota Bengkulu dapat ditalangi pemerintah provinsi.

“Kita tahu bersama bahwa Kota Bengkulu memiliki anggaran terbatas untuk membangun berbagai sektor, misalnya infrastruktur, kepariwisataan dan kesehatan. Harus dibangun komunikasi dan konsolidasi pembangunan, legislatif juga harus berperan dalam menyuarakan ini. Terutama anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Dapil Kota Bengkulu,” katanya.

Suimi menambahkan, APBD Kota Bengkulu tidak akan mampu mencukupi tuntutan kebutuhan pembangunan di Kota Bengkulu, sebab selain jumlah terbatas, juga ada skala prioritas yang mau tidak mau program lain terkesampingkan.

“Pemerintah Kota Bengkulu harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan provinsi untuk harmonisasi program dan anggaran, legislatif harus berperan aktif juga mendukungnya, dengan demikian, capaian yang diinginkan dapat terwujud simultan dan terpadu,” paparnya.

Untuk diketahui, Suimi Fales saat ini ingin memotori sinergisitas program dan anggaran tersebut. Untuk itu ia berniat duduk di kursi DPRD provinsi melalui Pileg 2019 mendatang.

“Saya sudah dua periode jadi anggota dewan di Kota Bengkulu, saatnya saya berjuang untuk DPRD Provinsi Bengkulu mewakili Kota Bengkulu, ke depan saya akan menjadi salah satu legislatif yang memotori sinergi program dan anggaran antara Pemerintah Kota Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bengkulu,” ujarnya.

Pria kelahiran Bengkulu 21 Januari 1972 ini adalah loyalis PKB. Karir politiknya dimulai sejak menjadi pengurus anak cabang di kecamatan. Lahir dari 11 bersaudara menjadikan Suimi sosok yang bekerja keras karena memang bukan terlahir dari keluarga kaya.

“Dengan jumlah saudara sebanyak itu maka saya harus bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup, kerja serabutan, dan Alhamdulillah saya bisa tamat kuliah dan merintis karir di dunia politik,” ungkapnya.

Cerita masa remajanya nyaris tanpa hura-hura. Menyelesaikan sekolah saja, cerita Suimi, harus bekerja dan berjuang keras.

“Saya pernah menjual plastik asoy di Pasar Minggu, jualan ikan, narik gerobak juga kuli bangunan. Semua itu saya lakukan demi menyelesaikan sekolah dan menggapai cita-cita saya untuk hidup lebih baik dan mengangkat martabat keluarga. Saya paham sekali bagaimana rasanya sebuah perjuangan dalam hidup ini,” cerita dia.

Baca juga Ini Curahan Hati Wan Sui Yang Gagal Maju Pilwakot Bengkulu

Suami dari Helmi Susiyanti ini juga pernah berjuang menjadi bakal calon Walikota Bengkulu 2018, namun kontestasi politik waktu itu belum menyediakan ‘tempat’ bagi Suimi, tapi pria keturunan Serawai ini tak pesimistis.

“Takdir belum sampai, namun tugas kita sebagai umat adalah berjuang tanpa putus asa. Sampai Tuhan menghadirkan takdir yang diinginkan kepada kita,” pungkasnya. [9u3]

BACA LAINNYA


Leave a comment