Berkah Ramadhan: Bedah Rumah Ibu Yani, Pemulung yang Tinggal di Pinggiran Sungai Talang Benih

NEWS - Minggu, 18 Juni 2017

Konten ini di Produksi Oleh :

Wajah ceria dengan senyum khasnya seakan melupakan beratnya beban hidup Ibu Yani (kanan), setelah mendapatkan bantuan Bedah Rumah, ia tak henti bersyukur, baginya ini adalah berkah bulan suci Ramadhan

GARUDA DAILY – Wajah ceria dengan senyum khasnya seakan melupakan beratnya beban hidup Ibu Yani (49). Bersama sang suami, Nusirwan (60), Yani yang selama ini tinggal di pinggiran sungai, di rumah yang kumuh, tidak layak dan berbau tak sedap di Kelurahan Talang Benih Curup, Kabupaten Rejang Lebong, mendadak didatangi Kepala Kepolisian Rejang Lebong dan Gerakan Bersama Menggapai Washilah (BMW) SDUA Taman Harapan.

Kedatangan yang tak disangka-sangka tersebut, disertai dengan membawa bantuan berupa kayu, seng, batu bata, semen dan pasir. Bahkan hingga saat ini beberapa pekerja sedang membangun rumah Yani. Rumah dengan tulang kayu itu, meski tampak sederhana, namun diharapkan lebih layak huni dari sebelumnya. Ya Ibu Yani dan keluarga mendapatkan bantuan program bedah rumah. Rezeki yang tak disangka-sangka, yang oleh Ibu Yani disebutnya sebagai berkah bulan suci Ramadhan.

Yani dan keluarga selama 10 tahun terakhir memilih tinggal di pinggiran sungai Talang Benih. Guna mencukupi kebutuhan keluarga, Yani sehari-hari menjadi pemulung. Sedangkan suami bekerja sebagai kuli harian dan terkadang ikut membantu istri mengais sampah (rezeki). Pasangan suami istri yang memiliki 4 anak dan 4 cucu memilih menjalani pekerjaan ini lantaran sudah mendapatkan pekerjaan lain.

“Saya sudah 10 tahun tinggal di pinggiran sungai ini dan bekerja sebagai pemulung,” ungkapnya.

Dengan beban hidup yang semakin bertambah berat dan dengan kondisi seadanya, Ibu Yani pasrah tinggal di gubuk yang tidak layak huni tersebut. Kedua orang putranya, Rio dan Teddi ikut membantu mencukupi keperluan keluarga dengan menjadi kuli. Rio sendiri seharusnya masih duduk di bangku sekolah, namun putus sekolah karena tidak ada biaya. Sementara Nurhasanah (30) sejak lama menderita sakit, tapi tak terobati lantaran tidak ada biaya.

“Bedah rumah ini berkah ramadhan, saya sangat bersyukur sekali dan saya juga berharap anak saya saya sedang sakit, juga bisa terobati,” tutur Yani. [ZL]

BACA LAINNYA


Leave a comment