GARUDA DAILY – “Pendidikan adalah senjata paling ampuh mengubah dunia” – Nelson Mandela. Pendidikan merupakan penentu kualitas suatu peradaban masyarakat. Sebagai salah satu daerah tertinggal di Indonesia, khususnya di Kota Bengkulu sempat tercetuskan jargon “Bengkulu Kota Pelajar”. Hingga kini, semangat tersebut seakan masih melekat bagi Kota Bengkulu. Akan tetapi, benarkah hal itu bukan hanya sekedar sebuah jargon ?

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Bengkulu, Agung Gatam, menilai hal tersebut masih sangat jauh dari apa yang di harapkan. Ia berpendapat, wajah pendidikan khususnya di Kota Bengkulu belumlah mencerminkan sebagai Kota Pelajar. “Itu masih sangat jauh. Kenyataannya, praktek-praktek di bawah hal itu tidak di lakukan lagi,” ujar politisi PDIP ini.

Ia mengambil contoh, bahwa masih banyak bentuk ketidakdisiplinan para peserta didik, terutama pada saat jam pelajaran berlangsung. “ Contoh kecil, kalau kita mau jujur, berapa banyak anak-anak sekolah di jam sekolah yang bermain di warnet ? Berkeliaran di Mall, pusat-pusat perbelanjaan ? Tanpa adanya penertiban yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota Bengkulu,” ujarnya.

“Bagaimana bisa disebut Bengkulu Kota Pelajar, kalau pagi-pagi anak-anak sekolah sudah pada kelayapan ?” tambahnya lagi.

Akan tetapi, ia mengakui bahwa pendidikan di Kota Bengkulu sedikit lebih maju dibandingkan dengan pendidikan di daerah lain di Provinsi Bengkulu. “Kota memang setingkat lebih maju kalau dibanding dengan daerah lain. Karena akses informasi juah lebih mudah kalau di Kota. Faktor penunjangnya cukup tersedia, misalnya akses internet, kan lebih gampang. Sedangkan kalau di luar Kota Bengkulu mungkin itu lebih terbatas,” tutup Agung. (YC)