GARUDA DAILY – Dari hasil survei langsung Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Seluma, angka kemiskinan penduduk mencapai 42.470 pada tahun 2015 dengan persentase 22,98 persen dari jumlah penduduk dan dengan penghasilan Rp. 303.000 per orang setiap bulan.

Kepala Sesi Statistik Sosial Guswandi Alfian mengatakan BPS mendata angka kemisikinan Makro pendataan dari survei kepala desa dengan jumlah 40 persen setiap desa.

“Pendataan langsung ke desa ini melalui Forum Konsultasi Publik Desa (FKPD), tokoh masyarakat dan aparat desa. Berdasarkan hasil rekomendasi dari FKPD diambil 40 persen dari Pemuktahiran Basis Pendataan Terpadu (PBDT) dan diserahkan ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang langsung dari Wakil Presiden, Wakil Gubernur dan ke Wakil Bupati,” kata Guswandi, Jumat, 5 Mei 2017.

Dikatakannya, BPS hanya mendata yang dipilih oleh forum, BPS tidak boleh menambah atau mengurungi. “Nanti yang sudah didata forum dan direkomendasikan baru kita cek setiap data dan kita survei ke rumah warga yang terdata,” ujar Guswandi.

Dijelaskannya, garis kemisikinan Kabupaten Seluma pada Tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2015. “Untuk tahun 2014, angka kemisikinan sebesar 38.940 dari jumlah penduduk sebesar 21,17 persen dengan penghasilan Rp. 303.017 per orang setiap bulan. Jadi garis kemisikinan Kabupaten Seluma terjadi peningkatan pada tahun 2015 sebesar 3.530 angka kemisikinan penduduk,” ungkapnya.

Ditambahkannya, data untuk tahun 2016 masih belum dikeluarkan. “Data tahun 2016 baru bisa dirilis Desember 2017 ini,” bebernya. (Yk)