Anak Meli Meninggal Dunia, Sisrute dan Pelayanan RSUD Tais Harus Dievaluasi

NEWS - Sabtu, 30 November 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

RSUD Tais/Foto RBTV

GARUDA DAILY – Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (Sisrute) di RSUD Tais kembali diprotes pasien, proses yang lamban serta terkesan menelantarkan pasien yang gawat darurat. Pasalnya sudah empat kali kejadian, di mana pasien RSUD Tais yang dirujuk ke RSMY Bengkulu tidak dilayani hingga terlantar, akibat dari tidak sinkronnya aplikasi Sisrute antara RSUD Tais dengan RSMY.

Bahkan kasus terakhir, miris, berujung kematian. Di mana Meli Hayati (25) warga Kelurahan Napal Kecamatan Seluma yang akan melahirkan harus merelakan anak pertamanya meninggal dunia, karena lambannya penanganan baik saat di RSUD Tais maupun saat telah berada di RSMY.

“Sudah hampir satu jam tanpa ada pelayanan di RSUD Tais setelah dirujuk. Tanpa ada kepastian keluarga langsung bawa ke RSMY, namun pihak rumah sakit menolak memfasilitasi ambulans, padahal di sana ada empat unit ambulans yang stand by. Karena sudah lemas sehingga kami langsung bawa ke Bengkulu menggunakan kendaraan Pribadi,” ungkap Keluarga Mely, Indra Nasution, Jumat, 29 November 2019.

Baca juga Ketua DPRD Sidak RSUD Tais

Sementara itu, Ketua DPRD Seluma Nofi Eriyan Andesca meminta agar Pemkab Seluma melalukan evaluasi terhadap aplikasi yang digunakan di RSUD Tais juga pelayanan yang diberikan tim medis terhadap pasien yang juga dinilai lamban dan tidak sigap.

“Saya minta pihak pemkab evaluasi kelayakan sistem ini. Karena saya anggap ini tidak maksimal, karena sudah ada empat warga kita yang terlantar saat dirujuk menggunakan aplikasi ini. Selain itu pelayanan RSUD juga harus dievaluasi karena juga terkesan cuek saat melayani pasien,” kata Nofi.

Nofi menegaskan dirinya tidak ingin hal ini terulang kembali ke depannya. Oleh karena itu pemkab harus sigap dan segera menyikapi hal ini. Jika RSUD Tais ini ingin maju dan menjadi pusat rujukan kesehatan bagi masyarakat.

“Saya bersama rekan anggota DPRD Seluma telah melakukan sidak beberapa waktu lalu. Namun mungkin sidak yang saya lakukan bocor, karena saat saya datang semua baik. Namun setelah itu kejadian yang mencoreng Seluma ini terulang lagi,” ketus Nofi.

Baca juga Ketua DPRD Seluma Kritisi RSUD Tais

Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Tais Wiwin Herwini membenarkan jika sisrute RSUD Tais sering macet atau tidak berfungsi. Namun untuk pasien yang memerlukan penanganan darurat, selain menggunakan sisrute untuk merujuk juga menggunakan sistem manual.

“Kalau sistem memang sering tidak berfungsi maksimal. Namun kita atasi dengan rujuk manual, sehingga tidak menjadi kendala dalam merujuk pasien,” dalih Wiwin.

Penulis: Yedi Kustanto

BACA LAINNYA


Leave a comment