Peta Dukungan Terkini Pilgub Bengkulu: Agusrin Meroket, Helmi Signifikan, Rohidin Jatuh

Press Release Diaspora Research Strategy

GARUDA DAILY – Pemilihan Gubernur Bengkulu menyisakan waktu kurang lebih empat bulan lagi menuju 9 Desember 2020. Umumnya, arah dukungan pemilih akan semakin mengerucut pada beberapa nama seiring intensitas pergerakan kandidat dalam bersosialisasi maupun melakukan pendekatan ke pemilih. Lantas bagaimana dukungan kandidat terkini jelang Pilgub Bengkulu? Apakah dukungan itu mengalami perubahan terutama jika dibandingkan dengan periode survei sebelumnya? Jika terjadi perubahan, bagaimana kecenderungannya?

Diaspora Research Strategy sebagai lembaga riset sosial kemasyarakatan dan pemilu kembali melakukan survei perilaku pemilih di Provinsi Bengkulu. Survei dilakukan pada tanggal 16-20 Juli 2020 dengan mewawancarai 700 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error kurang lebih 3,75 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Populasi survei ini adalah seluruh warga Provinsi Bengkulu yang berumur 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah.

Hasilnya, secara elektabilitas, jika Pilgub Bengkulu dilaksanakan pada hari ini, maka Agusrin M Najamudin mendapatkan dukungan sebanyak 28,3 persen, Rohidin Mersyah 18,1 persen, Helmi Hasan 16,0 persen, Rosjonsyah Syahili 2,4 persen, Ahmad Hijazi 2,3 persen, Izda Putra 1,0 persen, Ferry Ramli 0,9 persen, dan Imron Rosyadi 0,7 persen. Yang belum menentukan pilihan mencapai 30,3 persen.

Dilihat dari segi trennya, jika dibandingkan dengan periode survei bulan Maret 2020, elektabilitas Agusrin M Najamudin dan Helmi Hasan sama-sama mengalami kenaikan signifikan. Elektabilitas Agusrin naik 12,1 persen (dari 16,2 persen menjadi 28,3 persen), dan elektabilitas Helmi naik 8,2 persen (dari 7,8 persen menjadi 16 persen). Sedangkan elektabilitas Rohidin mengalami penurunan (terkoreksi) sebanyak 2,5 persen.

Tren kenaikan Agusrin maupun Helmi terjadi, setidaknya, karena tiga faktor yang saling berkaitan. Pertama, kerja politik keduanya yang begitu massif melakukan sosialisasi dalam beberapa bulan terakhir (melalui alat peraga, aksi sosial, aksi kebijakan, pertemuan dengan warga, dan lain-lain). Kedua, persepsi pemilih yang menganggap keduanya potensial memimpin Bengkulu dibanding dengan nama-nama lain (dengan track record, gaya kepemimpinan, warisan/jejak kebijakan, jejaring pendukung, dan lain-lain). Ketiga, pada saat sama, terjadi penurunan kepuasan (dan naiknya tingkat ketidakpuasan) atas kinerja Rohidin sebagai incumbent.

Baca juga Elektabilitas Petahana Anjlok

Penurunan elektabilitas Rohidin seiring dengan kondisi penilaian masyarakat atas kinerjanya sebagai gubernur. Tingkat kepuasan masyarakat atas kinerjanya menurun dari 47,2 persen menjadi 45,8 persen dengan tingkat ketidakpuasan mencapai 36,7 persen. Kemungkinannya, situasi krisis Covid-19 yang berdampak pada ekonomi masyarakat Bengkulu disinyalir menjadi salah satu penyebabnya. Situasi itu membuat masyarakat menaruh harapan besar terhadap gubernur saat ini. Jika respon kebijakan gubernur di luar ekspektasi, maka masyarakat cenderung tidak puas dan beralih perhatian ke kandidat lain.

Dari hasil survei ini, dapat disimpulkan bahwa terjadi pergeseran preferensi pemilih dalam tiga bulan terakhir yang kemudian mengubah formasi elektabilitas kandidat. Saat ini, Agusrin unggul dibandingkan dua kandidat kuat lain (Rohidin dan Helmi) dengan gap elektabilitas sekitar 10 persen. Tren kenaikan elektabilitas Agusrin terbilang fenomenal karena berhasil mengungguli incumbent serta terjadi sebelum pendaftaran dan penetapan pasangan calon.

Press Release
Temuan Survei Diaspora Research Strategy
“Tren Elektabilitas Kandidat dan Perubahan Dukungan Pemilih Pilgub Bengkulu 2020”
Minggu, 26 Juli 2020

Comments (0)
Add Comment