Air Kotok Rendam Persawahan Masyarakat, Bursa Minta Tanggul Darurat

NEWS - Senin, 1 Januari 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILYMengakhiri tahun 2017, Lebong kembali dilanda banjir dari luapan sungai air kotok. Hal ini mendapatkan sorotan dari salah satu anggota DPRD Lebong, Bursani, karena luapan air tersebut tak hanya menggenangi rumah warga tapi juga lahan persawahan milik masyarakat. Dan juga ia pun ikut terjebak banjir saat hendak pulang dari kebun miliknya, bahkan mobil miliknya pun harus menginap di kebun miliknya.

Saat dikonfirmasi, Bursa mengatakan akibat banjir tersebut setidaknya ada ratusan hektare sawah yang terendam banjir. Dan ia turut menyampaikan kandungan belerang yang terkandung pada air kotok tersebut menjadi kecemasan masyarakat.

“Saat ini, bisa dikatakan hampir tiap minggu sungai air kotok ini meluap, asal hujan lebat air ini meluap dan menggenangi rumah serta merendam lahan persawahan milik masyarakat. Yang menjadi kecemasan masyarakat saat ini tidak bisa turun tanam karena air kotok tersebut mengandung belerang”, kata Bursa, Senin (1/1/2018).

Bursa mengharapkan pihak yang berkepentingan dalam hal ini untuk turut bertanggung jawab dan peduli pada masyarakat yang tentunya menjadi korban dalam hal ini, seperti PT.PGE Hulu Lais yang beraktivitas di hulu sungai air kotok, Dinas terkait yang punya kewenangan dalam hal ini untuk meninjau langsung ke lokasi DAM Sabo agar bisa dilakukan normalisasi, serta pihak dinas pun diminta turut andil dalam mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat saat ini.

“aliran sungai air kotok ini sudah beralih masuk ke sawah milik masyarakat karena kantong pasir yang ada di DAM Sabo mengalami pendangkalan dan sudah tidak sanggup lagi menampung material yang yang terus turun dari bukit belerang yang merupakan WKP PT.PGE Hulu lais, jadi perlu dilakukan normalisasi terhadap sungai air kotok tersebut. Untuk waktu dekat ini yang sangat diperlukan adalah tanggul darurat untuk menahan aliaran air agar tidak masuk ke lahan persawahan milik masyarakat”, harap Bursa.

Bahkan Bursa pun sempat memposting dua video yang berdurasi 4,04 menit dan 0,37 detik sekira pikul 17. 14 WIB melalui akun facebook miliknya saat terjebak banjir, dalam kolom komentarnya dia menyebutkan kalau banjir tersebut berasal dari Geothermal atau PGE. [trf]

BACA LAINNYA


Leave a comment