GARUDA DAILY – Terkait Permendagri Nomor 9 Tahun 2020 tentang Tapal Batas (Tabat) Seluma dan Bengkulu Selatan, yang membuat ribuan hektare wilayah Kabupaten Seluma di enam desa di Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) dan Semidang Alas (SA) ‘hilang’ atau berpindah ke Kabupaten Bengkulu Selatan, membuat warga masyarakat Seluma kecewa terhadap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

“Iya, dalam reses ini masyarakat tadi kecewa dengan kinerja Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terkait keluarnya Permendagri Nomor 9 yang sangat merugikan Seluma. Masyarakat berharap gubernur bisa menyelesaikan persoalan ini secara adil dan mengayomi semua pihak, karena sering kali persoalan sengketa tapal batas ini menjadi momok dan konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat,” kata Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Bily Dwitrata Sunardi usai menggelar reses di Desa Nanti Agung Kecamatan Ilir Talo, Rabu, 5 Agustus 2020.

Baca juga Soal ‘Hilangnya’ Ribuan Hektare Wilayah Seluma, Waka I: Gubernur Harus Bertanggung Jawab

Untuk itu ia berharap gubernur segera memfasilitasi dan mencari solusi terhadap persoalan ini.

“Kami berharap gubernur serius dan memprioritaskan persoalan tapal batas ini, harus secepatnya dimusyawarahkan,” ujar Bily. (Red)

Sumber: Pedoman Bengkulu