KAHMI: Situasi Kebangsaan Indonesia ‘Sakit’

NEWS - Minggu, 13 Januari 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Foto bersama usai Dialog Kebangsaan KAHMI Bengkulu dengan tema “Membedah Posisi Akademisi Dalam Pusaran Peradaban Demokrasi Modern”

GARUDA DAILY – Koordinator Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bengkulu M. A. Prihatno mengatakan, situasi kebangsaan Indonesia saat ini berada salam situasi yang disebutnya dengan istilah ‘sakit’.

“Apa yang menyebabkan kondisi kebangsaan ini sakit? Saya menyebutnya dengan istilah, yang pertama adalah mafia hukum. Ini yang menurut saya merusak kondisi kebangsaan kita saat ini. Hukum dipermainkan, tapi kita tidak bisa membuktikannya. Ini sangat merusak. Ibaratnya, baunya ada tapi kita tidak tahu bentuknya,” kata Prihatno pada Dialog Kebangsaan KAHMI Bengkulu, di Aula Pertemuan Lantai VI Gedung KH. Ahmad Dahlan, Kampus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Jumat 11 Januari 2019.

Selain mafia hukum, Prihatno melontarkan istilah “Mafia Sumber Daya Alam” yang tak kalah besar andilnya dalam memperparah kondisi kebangsaan yang sedang sakit.

“Selanjutnya, ada juga mafia yang memperebutkan pengelolaan sumber daya alam. Mafia sumber daya alam juga ikut andil dalam merusak kondisi kebangsaan ini sehingga membuat kebangsaan ini menjadi semakin sakit. Semoga dialog kebangsaan hari ini dapat membuka mata kita untuk melihat seperti apa posisi dan peran akademisi dalam demokrasi kekinian,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

BACA LAINNYA


Leave a comment