KAHMI: Situasi Kebangsaan Indonesia ‘Sakit’

NEWS - Minggu, 13 Januari 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Foto bersama usai Dialog Kebangsaan KAHMI Bengkulu dengan tema “Membedah Posisi Akademisi Dalam Pusaran Peradaban Demokrasi Modern”

Dialog Kebangsaan yang mengangkat tema “Membedah Posisi Akademisi Dalam Pusaran Peradaban Demokrasi Modern”, KAHMI turut menghadirkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) Hamdan Zoelva, yang juga merupakan Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI.

Dalam penyampaiannya, Hamdan Zoelva mengatakan bahwa seluruh unsur masyarakat harus memahami terlebih dahulu bagaimana genealogi kapitalisme agar dapat memahami falsafah hidup bangsa indonesia dan bagaimana demokrasi di Indonesia hari ini.

“Kapitalisme itu lahir dari liberalisme, liberalisme lahir dari individualisme. Seluruh founding father indonesia melawan kapitalisme karena kapitalisme menciptakan ketidakadilan,” katanya.

Mengenai demokrasi Hamdan Zoelva menuturkan, dalam demokrasi ada tiga pilar yang harus dijaga, yakni kesejahteraan rakyat, kecerdasan rakyat dan penegakan hukum.

“Rakyat boleh sejahtera, rakyat boleh saja cerdas, tapi hukum harus tetap ditegakkan jika ingin demokrasi selamat. Tapi kalau penegakan hukum juga sudah rusak, maka hancurlah demokrasi itu,” pungkasnya. (Red)

BACA LAINNYA


Leave a comment