GARUDA DAILY – Rencana kembalinya beroperasi Perusahaan tambang pasir besi milik PT Paming Lapto di Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan, dalam waktu dekat ini akan segera dilaksanakan. Saat ini pihak perusahaan masih akan meminta rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) untuk memperpanjang izin Amdal.

“Kita tinggal memperpanjang surat rekomendasi dari dinas lingkungan hidup, UPL dan UKL serta memperpanjang amdal yang masih berlaku dari tahun 2010. Sedangkan untuk semua perizinan sudah lengkap dan sudah kita serahkan ke pak sekda,” kata Direktur PT. Paming Lepto, Luciana Sutoyo kepada wartawan usai menemui Sekda Seluma Irihadi. Senin 25 Juni 2018.

Luciana pun menyampaikan bahwa PT Paming Lepto segera aktif beroperasi ditargetkan pada awal tahun 2019 mendatang, saat ini pihaknya masih akan merampungkan prosedur perizinan. Luas area pertambangan sekitar 8 hektare yang tidak masuk dalam kawasan konservasi.

Dengan kehadiran PT paming lepto ini, luciana juga berharap akan berdampak positif bagi Kesejateraan masyarakat sekitar dan pendapatan daerah (PAD) sehingga bisa membatu pembangunan daerah kabupaten Seluma dan ekonomi masyarakat.

“Kita berharap kehadiran perusahaan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, nantinya perusahaan tetap akan memenuhi Kewajiban dan tanggung jawab, seperti adanya CSR dan mendukung program pembangunan masyarakat dan kabupaten,”Jelas Luciana.

Sementara itu, Kepala BKSDA wilayah II Bengkulu Darwis Saragi mengatakan, Lokasi Tambang Pasir Besi dipasar desa pasar seluma diluar kawasan konservasi.

“Kalau lokasi tambang pasir besi Milik PT paming Lepto tersebut tidak masuk wilayah cagar alam, hanya saja lokasi yang saat ini. Kita BKSDA terus memantau ke lokasi,” ungkap Darwis.

Diketahui, rencana aktivitas tambang pasir besi ini direspons positif oleh warga Desa Pasar Seluma dan sejumlah desa di Kecamatan Seluma Selatan. Hal ini disampaikan mantan Kepala desa Desa Pasar Seluma Buyung.

“Kita sangat mendukung adanya investor yang mau masuk ke seluma terkhusus didesanya, apa lagi nanti bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat desa dan sekitarnya. Terkait adanya pro kontra itu biasa di lapangan, kita harapkan saja kedatangan perusahaan tersebut bisa bedampak positif ke masyarakat, desa dan pemerintah daerah,” jelas Buyung. [YK]