DLHK Provinsi Bengkulu Dukung Langkah Bupati Benteng Kelola Tahura Jadi Kawasan Wisata

GARUDA DAILY - Senin, 13 November 2017

Konten ini di Produksi Oleh :

Posted on 13/11/2017

GARUDA DAILY – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu mendukung penuh langkah yang diambil Bupati Bengkulu Tengah (Benteng) Ferry Ramli untuk mengelola Taman Hutan Raya (Tahura) Raja Lelo menjadi kawasan wisata.

Hal ini disampaikan Kepala DLHK Provinsi Bengkulu Agus Priambudi saat pertemuan dengan Bupati Benteng, Senin 13 November 2017 di Kantor DLHK Provinsi Bengkulu.

Dikatakan Agus Priambudi, jika ini dikelola dengan baik maka Tahura Raja Lelo bisa menjadi ikon wisata khusus di Provinsi Bengkulu. Dimana pengelolaannya melibatkan langsung masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di sekitar Tahura.

“Masyarakat bisa menyediakan homestay, makanan organik, ekonomi masyarakat akan tumbuh di sini, karenanya pengembangan Tahura harus dilakukan bersama-sama, antara pemerintah daerah dengan masyarakat,” kata Agus Priambudi.

“Semangat pak bupati sudah sangat dikenal di Kementerian LHK, itu sangat baik, namun tetap membangun hutan dan alam harus dengan sebaik-baiknya,” tukas Agus Priambudi.

Terkait regulasi pengelolaan Tahura, diterangkan Kadis LHK, bahwa nanti setelah pengelolaannya diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Benteng, maka pemkab melalui instansi terkait segera membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Menurut dia, ada dua sisi regulasi yang harus dipenuhi, namun untuk penataan kawasan sudah semua, tinggal dikerjakan lagi.

Sementara itu, Bupati Benteng Ferry Ramli menegaskan, Tahura harus dikelola dengan baik ke depannya. Karenanya ia berkoordinasi dengan DLHK, sebab selama ini Tahura masih dikelola Pemerintah Provinsi Bengkulu, Ferry ingin pengelolaannya dikembalikan ke Pemkab Benteng.

“Koordinasi dengan DLHK terkait legalitas administrasi,” kata Ferry.

Lebih lanjut, mengambil langkah untuk menjadikan Tahura sebagai tempat wisata, menurut Ferry, sejalan dengan tujuan Presiden RI Joko Widodo yang kemudian harus disambut dengan baik. Karenanya koordinasi dengan DLHK dilakukan agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud dengan baik.

“Apalagi sebentar lagi dari kementerian juga mau turun ke Benteng, makanya saya datang ke pak Agus, bagaimana menyikapi ini, agar ke depan masyarakat juga menikmati hasil pembangunan, masyarakat ekonominya meningkat dan Tahura menjadi ikon tujuan wisata,” terang Ferry.

Dengan dikelolanya Tahura oleh Pemkab Benteng, lanjut Ferry, akan sangat berdampak positif, khususnya bagi masyarakat.

“Kita bisa menanam kembali, menata kembali dan Insyaallah ke depan itu menjadi tujuan wisata, olahraga, kegiatan pramuka, camping, bila perlu kita bangun kebun binatang Provinsi Bengkulu,” ujar Ferry.

Selain Tahura Raja Lelo, Pemkab Benteng juga akan mengelola Bukit Kandis.

“Kita dapat bantuan untuk pembangunan di Benteng dari pusat, mengelola Bukit Kandis, Insyaallah itu akan lebih bagus, akan kita buat semacam tempat wisata. Itu kita juga kerjasama dengan pihak kehutanan untuk menjadi pembangunan yang lebih baik dan lebih berhasil,” ungkap Ferry.

Hal ini pun juga mendapat dukungan DLHK Provinsi Bengkulu. Sebab ini merupakan upaya merestorasi alam, karena Bukit Kandis dulunya adalah bekas tambang batu.

“Tapi ingat harus melibatkan masyarakat jika ingin Bukit Kandis dikembangkan, bina masyarakat, beri masyarakat pelatihan,” tegas Agus Priambudi. [9u3/Adv]

BACA LAINNYA


Leave a comment