Wawancara Khusus Erwin Octavian: Maju Desanya, Mulus Jalannya [1]

PILKADA 2020 - Rabu, 1 April 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Erwin Octavian

GARUDA DAILY – Bisa dikatakan sebagai pendatang baru di ‘panggung’ politik Kabupaten Seluma. Namun keputusan besar telah diambilnya, dengan menanggalkan status Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selama ini melekat dalam dirinya. Sebuah keputusan yang menjadi pengorbanan besar demi tanah kelahirannya tercinta, agar tidak dipandang remeh, dilihat sebelah mata, dan tertinggal lagi, yakni Tanah Serawai Serasan Seijoan.

Tim Redaksi Garuda Daily berkesempatan menggali lebih dalam tentang Erwin yang menjadi salah satu Bakal Calon Bupati Seluma, ketika mewawancarainya secara khusus. Wawancara Khusus Erwin Octavian akan online dalam tiga edisi. Pada edisi pertama ini, Erwin mempertegas visinya untuk bikin maju desa-desa di Seluma dan mulus jalan-jalan di Seluma, berikut selengkapnya:

1. Melepas status ASN untuk sesuatu yang belum pasti? Tanggapan anda?

Hidup itu tentang menitih sebuah tujuan. Bagaimana kita menggapai tujuan itu, seperti apa kita memulainya, menjalani prosesnya dan menikmati apapun hasilnya. Saya memulainya dengan niat untuk memperjuangkan Kabupaten Seluma, bukan untuk lebih baik, tapi bangkit dari keterpurukan. Seluma harus keluar dari gelar kabupaten tertinggal. Dan saat ini saya sudah menjalani prosesnya yang berangkat dari tanggung jawab besar dan moral saya selaku putra daerah.

Apapun hasilnya nanti, yang penting saya sudah berjuang untuk berbuat lebih bagi tanah kelahiran saya. Niat tulus untuk mengabdi, dan selanjutnya saya serahkan kepada masyarakat untuk menentukan takdir calon pemimpinnya.

2. Lantas ketika takdir menghendaki anda untuk memimpin Seluma, apa yang akan anda perbuat?

Saya mengawalinya dengan ucapan terima kasih kepada para pemimpin Seluma terdahulu yang sudah membangun Kabupaten Seluma dari nol. Saya tidak akan mengatakan pembangunan itu sukses atau mengalami stagnansi, yang pasti dan menjadi tugas saya adalah melanjutkan pembangunan itu.

Saya meletakkannya pada dua hal, pertama desa sebagai pondasi pembangunan, namanya pondasi harus kokoh donk, jangan pernah bermimpi kabupaten ini akan kuat jika desa-desanya rapuh, tidak kokoh. Tapi sektor pembangunannya harus berdasarkan skala prioritas, dan saya menjadikan sektor ekonomi sebagai prioritas.

Ekonomi desa harus kuat dengan memperkuat bumdes-bumdesnya, harus disupport, harus digerakkan berdasarkan potensi yang ada di masing-masing desa. Apakah itu pertaniannya, pariwisatanya ataupun potensi lainnya. Saya mencontohkan Kain Tenun Bumpak yang ada di Desa Kampai, bumdesnya nanti bisa fokus mengembangkan itu. Ketika ekonomi desa hidup, maka desa akan maju.

Kedua infrastruktur, khususnya jalan yang menjadi problem besar masyarakat saat ini. Program ini lahir bukan tanpa alasan, di Seluma masih banyak jalan yang berada dalam kondisi memprihatinkan dan menjadi perhatian khusus. Karenanya infrastruktur jalan juga menjadi fokus utama, jalan penghubung antar desa harus ditingkatkan, terutama jalan-jalan yang bisa mengakses langsung kebutuhan masyarakat, seperti jalan sentra produksi. Kan repot, bumdesnya sudah bagus, waktu mau bawa hasil produksi bumdes ke luar terhambat karena kondisi jalan.

Program Seluma Desa Maju dan Seluma Seribu Jalan Mulus adalah program utama saya ketika memang ditakdirkan dan diamanahkan memimpin Kabupaten Seluma. Dan kedua program utama itu akan ditunjang tiga program unggulan lainnya, yang menjadi Visi dan Misi besar saya untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Seluma. (Bersambung)

Laporan Yedi Kustanto/Garuda Daily

BACA LAINNYA


Leave a comment