Posted on 13/10/2018

Kenapa manusia diutus di muka bumi? Untuk menyempurnakan iman. Ketika manusia tidak sempurna imannya, walaupun rumah besar, harta banyak, hidupnya tidak akan bahagia, susah, sengsara dan celaka. Bukan hanya di dunia, tapi akhirat.

“Contohnya siapa? Fir’aun, Qarun dan Haman. Fir’aun melambangkan orang yang tergila-gila dengan kekuasaan. Qarun orang yang menganggap dengan kekayaan hidupnya bahagia, selamat dan mulia. Haman itu lambang para birokrat, orang yang mengejar jabatan,” kata Helmi Hasan.

Karenanya pria yang baru saja dilantik menjadi Walikota Bengkulu untuk kedua kalinya ini memandang penting untuk selalu membicarakan iman.

“Ketika kita terus berbicara iman kecerdasan bertambah dan iman akan meningkat. Sama halnya ketika kita terus berbicara kebun sawit, lama-lama kepahaman kita akan sawit akan bertambah, begitu juga iman, inilah gunanya kita bicara iman,” tutur Helmi.

Manusia yang beriman pasti bahagia. Helmi mencontohkan Nabi Ibrahim AS yang justru mendapatkan kebahagiaan, meski dibakar 40 hari 40 malam.

“Dibakar bisa bahagia, orang tersundut rokok saja bisa ngamuk-ngamuk, iya ga?”

“Bagaimana iman kita bisa sempurna, yang pertama kita bicarakan, contoh kecil berbicara iman, di rumah kita berbicara sama anak, kita bilang anak kita hidungnya bagus, matanya bagus, lalu kita tanyakan siapa yang ciptakan nak? Allah SWT,”

Sambung Helmi, iman itu seperti anak kecil yang diajak bapaknya ke Surabaya dan anak menceritakan ajakan tersebut ke teman-teman sekolahnya, yang kemudian bertanya emang kamu tahu Surabaya dimana? kan ada bapak saya, jawab anak.

“Emang kamu ke Surabaya naik apa? Naik kereta. Emang kamu punya uang? kan ada bapak saya. Eh jauh Surabaya itu, kamu harus makan, bagaimana kamu makan? kan ada bapak saya. Kamu tahu alamatnya? kan ada bapak saya. Itulah iman, bagaimana anak tadi begitu yakin sama bapaknya, semua masalah selesai dengan bapak. Nah tinggal bagaimana kini menggeser yakinnya anak sama bapaknya itu menjadi yakin kepada Allah SWT,” demikan Helmi. [9u3]