Tujuh Staf Khusus Jokowi Dari Kalangan Milenial Non Parpol, Terobosan dan Kejutan

NEWS - Sabtu, 23 November 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Presiden RI Joko Widodo bersama ke-7 staf khususnya yang dari kalangan milenial profesional (Antara Foto/Wahyu Putro A)

GARUDA DAILY – Pengamat Politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Andriadi Achmad menilai terobosan besar presiden Jokowi mengangkat tujuh kalangan muda milenial profesional sebagai staf khusus presiden.

Staf khusus presiden bertugas membantu presiden di luar fungsi kementerian dan lembaga. Para anggota staf khusus bertanggung jawab kepada Sekretaris Kabinet sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 39 Tahun 2018 tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden.

Para staf khusus presiden memiliki masa jabatan paling lama lima tahun atau sama dengan masa jabatan presiden. Meski demikian, mereka bisa kapan saja dicopot oleh presiden walau belum lima tahun menjabat.

“Secara jelas bahwa keberadaan staf khusus presiden membantu presiden di luar fungsi kementerian atau lembaga. Sehingga bisa diajak sebagai teman diskusi dan dialog presiden kapanpun dan dimanapun baik offline maupun online. Terkait staf khusus inikan sifatnya influencer atau pembisik presiden dalam memutuskan kebijakan,” ujar Andriadi.

Direktur Eksekutif Nusantara Institute PolCom SRC ini mengungkapkan sebuah kejutan adalah ketika tujuh staf khusus presiden ini berasal dari kalangan muda milenial profesional bukan dari partai politik.

Adapun nama ke-7 staf khusus presiden tersebut adalah Adamas Belva Syah Devara (Founder dan CEO Ruang Guru – 29 tahun); Putri Tanjung (Founder dan CEO Creativepreneur – 23 Tahun); Andi Taufan Garuda Putra (Founder dan CEO Amartha – 32 Tahun); Ayu Kartika Dewi (Pendiri Gerakan Sabang Merauke – 36 Tahun); Gracia Billy Mambrasar (Pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia – 31 tahun); Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise – 32 Tahun); dan Aminuddin Ma’ruf (Mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia 2014-2016 – 33 Tahun).

“Menjadi surprise adalah ketika Jokowi mengumumkan tujuh staf khususnya berasal dari kalangan muda milenial profesional semuanya berusia di bawah 36 tahun, bukan berasal atau rekomendasi dari partai politik. Biasanya kan, staf khusus presiden ini dari rekomendasi partai politik atau kelompok kepentingan tertentu,” pungkas Andriadi.

Kita berharap dengan terpilihnya ke-7 staf khusus presiden dari kalangan muda milenial profesional ini bisa menjadi inspirasi ataupun motivasi bagi kaum muda Indonesia secara umum untuk terus berinovasi dan berkarya, bahkan bisa menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan kaum muda milenial Indonesia.

Oleh karena itu, kesempatan dan ruang yang telah diberikan ke kaum muda ini sebagai kesempatan setidaknya mewakili kaum muda Indonesia untuk membuktikan bahwa kaum muda bisa profesional dan maksimal dalam bekerja dan berinovasi serta memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa dan negara.

“Ditunjuknya tujuh staf khusus presiden mewakili kaum muda milenial profesional ini setidaknya Kesempatan dan ruang gerak bagi kaum muda milenial profesional untuk membuktikan bahwa bisa maksimal memberikan kinerja dan inovasi terbaik dalam membantu presiden bekerja untuk bangsa dan negara. Tentu keberadaan kaum muda milenial profesional sebagai staf khusus presiden ini perlu bimbingan, binaan dan arahan dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dan Kesekretariatan Negara,” demikian Andriadi. (rLs)

BACA LAINNYA


Leave a comment