Sindir Baliho Helmi Dipaku di Pohon, Warga Mukomuko: mungkin lagi ada program ‘baliho 1001 pohon’

PILKADA 2020 - Kamis, 20 Februari 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Baliho Helmi Hasan yang dipaku di pohon di Desa Dusun Baru Pelokan, XIV Koto, Mukomuko

GARUDA DAILY – Baliho atau spanduk alias alat peraga kampanye (APK) salah satu bakal calon Gubernur Bengkulu, yakni Helmi Hasan, mulai masuk wilayah Kabupaten Mukomuko, yang sebelumnya telah ramai bertebaran di kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Bengkulu, baik di jalanan, rumah-rumah warga, juga di pepohonan. Yang kemudian melahirkan pro dan kontra, khususnya pemasangan tanda gambar di pohon, sebab dinilai tidak peduli terhadap lingkungan.

Meski kerap menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat, agaknya tidak memberi efek jera kepada sang penyampai pesan. Spanduk atau baliho masih saja ada dipaku di pohon.

Dedi (36), warga Desa Dusun Baru Pelokan Kecamatan XIV Koto, mengaku jengkel dengan baliho tersebut. Pasalnya, ia mendapati baliho Walikota Bengkulu itu dipaku di salah satu pohon kelapa depan rumahnya.

“Di teras depan rumah juga. Tahu-tahu pas keluar ado foto bapak berbaju dan berpeci putih la terpaku di depan tu,” cerita Dedi.

Menurut Dedi yang juga menjabat sebagai salah satu perangkat desa setempat, tidak pernah mengetahui siapa yang memasang APK tersebut.

“Apalagi minta izin. Orangnyo saja tidak tahu kami siapa yang pasang,” katanya.

“Tadi yang depan rumah langsung kami cabut,” tambahnya lagi.

Pantauan Garuda Daily, di sepanjang jalan lintas Mukomuko-Padang telah bertebaran berbagai bentuk baliho bakal calon. Namun baru baliho Helmi Hasan yang kedapatan terpaku di pepohonan.

“Mungkin bapak itu lagi ada program ‘baliho 1001 pohon’,” tukas Dedi lagi.

Sementara itu, Helmi Hasan saat dikonfirmasi media ini belum membaca pesan singkat redaksi yang dikirim ke nomor whatSappnya sejak Selasa kemarin.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Tim Relawan dan Sahabat Helmi Hasan, Donny Osmond mengakui memang baliho jagoannya akan tersebar dalam jumlah besar, hingga 50 ribu. Namun ditegaskannya bahwa pada prinsipnya, pihaknya menghindari pemasangan baliho di pohon.

“Yang kita pasang ini tidak sedikit, kita menargetkan dalam beberapa hari ini itu 50 ribu kita pasang, kalaupun di antara 50 ribu ini dipandang kurang etis penempatannya itu lumrah saja, tapi kita menghindari pada prinsipnya,” tukasnya.

Baca selengkapnya Polemik ‘Helmi Hasan Bertebaran di Pohon’

Di sisi lain, terdapat juga baliho Helmi yang diduga dirusak OTD. Donny Osmond pun pernah menanggapi perihal ini, yang menurutnya hal itu tidak menurunkan semangat tim, namun tetap menjadi bahan evaluasi.

“Rusak satu kita ganti 10,” tegasnya. (yvm/9u3)

BACA LAINNYA


Leave a comment