Sawah Lima Desa Dilanda Kekeringan, Petani Kerkap Berharap Upaya Konkrit Pemerintah

NEWS - Jumat, 9 Agustus 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Irigasi di Kerkap, Bengkulu Utara, yang dilanda kekeringan

GARUDA DAILY – Petani di Kecamatan Kerkap menanti upaya konkrit Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, guna mengatasi areal persawahan mereka yang dilanda kekeringan, pasca musibah banjir April 2019 lalu.

Irwandi, petani asal Desa Simpang Ketenong ini berharap, pemerintah serius mencarikan solusi atas persoalan ini. Pasalnya, tidak hanya desanya yang saja areal persawahan dilanda kekeringan, tapi juga empat desa lainnya, yakni Desa Aur gading, Perbo, Lubuk Durian dan Lubuk Jale.

“Dua irigasi besar yang selama ini mengairi ratusan hektare areal persawahan yang tersebar di lima desa kini mati total, ratusan petani menderita kekeringan. Mohon pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara ataupun Pemerintah Provinsi Bengkulu serius mengurai persoalan ini, minimal buatlah bendungan darurat, sebelum dibangun baru, kami butuh air untuk melanjutkan kehidupan,” harapnya.

Baca juga Dilema Kongres V PDIP, Mega atau Puan?

Sementara bendungan di Aur Gading, dalam kurun waktu dua tahun terakhir berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Puncaknya pada musibah banjir April lalu, bendungan tersebut telah hancur.

“Memang dua tahun yang lalu kondisi bendungan Belanda tersebut mengenaskan sekali, sempat kita akali dengan beronjong untuk sementara, yang penting air bisa mengaliri areal persawahan kami. Karena hanyut dibawa banjir, sekarang jangankan untuk menanam padi dan berkolam, untuk keperluan mandi dan air bersih pun masyarakat sekitar terpaksa ke sungai, tapi sayang, meskipun kami krisis air, pemerintah slow saja,” ungkap Irwandi. [Dwa212]

BACA LAINNYA


Leave a comment